Posts

Showing posts from March, 2019

Dukung Literasi Melalui Program Satu ASN Satu Buku

Image
BATANG- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Disperpuska) saat ini sedang menggagas program hibah buku satu aparat sipil negara (ASN) satu buku. Buku-buku yang dikumpulkan rencananya akan diberikan ke komunitas, perpustakaan desa atau mereka yang membutuhkan buku. Hal tersebut dikatakan Kepala Disperpuska Batang Rakhmat Nurul Fadillah dalam Sarasehan Peningkatan Budaya Literasi di Aula Pendopo Kabupaten Batang, kemarin. Acara juga dihadiri oleh bunda literasi Batang Uni Kuslantasi Wihaji. '' Kita sudah merancang program hibah buku, satu ASN satu buku. Buku-buku yang dikumpulkan nantinya akan didistribusikan untuk meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Batang,'' katanya. Dia menjelaskan, program satu ASN satu buku merupakan strategi dari Disperpuska. Pasalnya kalau hanya mengandalkan dana murni dari APBD masih belum maksimal untuk melakukan pengadaan buku. Ide ini juga sudah dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait. '' Problem yang kita hadapi di perpus

Pertama di Indonesia, Batang Lakukan Pencanangan APBDes Serentak

Image
BATANG- Bupati Wihaji melakukan pencanangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serentak se Kabupaten Batang di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis (21/3). Kegiatan ini merupakan untuk pertama kalinya digelar di Indonesia. Pencanangan APBDes serentak se Kabupaten Batang merupakan kerjasama antara Pemkab Batang melalui Dispermades dengan Paguyuban Kepala Desa Sang Pamamong. Selain Bupati Wihaji, acara dihadiri oleh Wakil Bupati Suyono, Kajari Batang Nova Elisa Saragih, Wakil Ketua DPRD Batang Fauzi Fallas, perwakilan Forkopimda, Ketua Paguyuban kades Sang Pamomong dan kades dari seluruh desa di Kabupaten Batang. Bupati Wihaji mengatakan, pencanangan APBDes serentak merupakan itikad baik dari desa dan jajaran Pemkab untuk merencanakan APBDes secara lebih baik. '' Ini merupakan itikad baik dari kita bersama untuk belajar mengevaluasi. Selama empat tahun  melaksanakan peruntukan dana desa ada kelebihan dan kekurangan. Kekurangan inilah yang coba kita tutup. Kita mulai da

Reaktivasi Stasiun Batang

Image
Hemat Waktu, Tidak Perlu Lagi Ke Pekalongan Pengaktifan kembali atau reaktivasi Stasiun Batang sudah dilakukan sejak Jum'at (15/3). Setelah bertahun-tahun non aktif, saat ini Stasiun Batang kembali beroperasi untuk menurunkan dan memberangkatkan penumpang. HILIR mudik kendaraan sepeda motor hadir di Stasiun Batang, Selasa (19/3), sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa orang tampak masuk ke dalam stasiun untuk bertanya pada petugas yang ada. Mereka ingin menanyakan rute dan jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Batang menuju daerah lain. Mereka terlihat antusias karena mengetahui saat ini Stasiun Batang telah kembali beroperasi. Di era kepemimpinan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono, stasiun ini sudah bisa menurunkan dan memberangkatkan penumpang kembali, setelah sebelumnya non aktif sejak sekitar tahun 2009/2010. Amin, warga Desa Sambong, Batang, yang datang ke Stasiun Batang kemarin mengatakan dirinya sangat gembira karena saat ini Stasiun Batang bisa kembali menurunkan dan me

Generasi Milenial Ingin Angkat Brand Kopi Batang

Image
BELASAN stand produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari daerah-daerah di eks Karesidenan Pekalongan hadir di Jalan Veteran Batang, Rabu (13/3). Mereka meramaikan kegiatan Musrenbangwil yang dihadiri Gubernur Ganjar Pranowo dan bupati/walikota dari Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Brebes. Salah satu stan yang menarik perhatian adalah stan komunitas kopi Batang. Di tempat ini, peserta Musrenbangwil tampai antusias untuk mencoba kopi Batang yang disediakan secara gratis. Tidak tanggung-tanggung ada 500 cangkir kopi yang bisa dinikmati oleh pengunjung tanpa harus membayar. Gubernur Ganjar Pranowo juga meminta khusus kopi Batang sebelum proses pembukaan Musrenbangwil. Selain kopi gratis, di stan tersebut disediakan berbagai macam jenis kopi dari Batang yang sudah dikemas secara bagus untuk dijual. '' Kami menyediakan beragam kopi, baik robusta maupun arabika produksi langsung dari petani kopi Batang. Ada

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Image
Peziarah dari luar Batang sedang berada di makam Syeikh Maulana Maghribi  Penyebar Agama Islam Sebelum Wali Songo Dari Tanah Maghribi NAMA Wonobodro mungkin tak terdengar asing di telinga masyarakat muslim di tanah Jawa. Bagi para peziarah, Wonobodro menjadi tujuan karena terdapat makam ulama terkemuka, bahkan banyak yang menyebut sebagai wali, yakni Syekh Maulana Maghribi. Makam Syekh Maulana Maghribi berada di Desa Wonobodro, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang. Tempatnya di kawasan perbukitan yang asri. Untuk menjangkaunya tidak terlalu sulit karena kemudahan jalur transportasi yang ada saat ini. Jaraknya sekitar 28 km dari Alun-Alun Batang untuk sampai di lokasi. Meskipun jalannya naik, namun tidak ada kesulitan karena jalan menuju lokasi sudah mulus sehingga memudahkan untuk mencapai lokasi. Begitu sampai di sana, maka akan langsung terlihat undakan lebar yang dibuat untuk menuju area makam. Sebelum di undakan, di sisi sebelah kiri ada musholla untuk putra. Bangunannya terlihat

Berada di Tanah Perdikan

Image
Makam Syeikh Maulana Maghribi dari dulu sampai sekarang dipelihara dengan baik oleh masyarakat sekitar. Di kompleks tersebut juga terdapat makam para pengikutnya dan tokoh-tokoh penyebar agama Islam. Status tanah di tempat ini merupakan tanah perdikan.  '' Untuk pemakaman Syeikh Maulana Maghribi adalah tanah perdikan. Itu sudah berlangsung dari dulu sampai sekarang. Tempat tersebut dikelola masyarakat setempat untuk menghormati asal-usul,'' ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Batang Wahyu Budi Santoso. Dari cerita turun temurun rakyat Wonobodro, penetapan tanah perdikan Wonobodro sudah ada sejak masa kekuasaan Kerajaan Mataram Islam di bawah raja Sultan Agung Hanyokrokusumo. Menurut sejarawan Batang M Ikhsan, penetapan Tanah Perdikan di Wonobodro karena jasa dari Bahurekso. Bahurekso adalah tokoh yang pada tahun 1628 Bahurekso dikenal sebagai panglima tentara Mataram Islam utusan Sultan Agung dalam pertempuran melawan VOC di Batavia. ''

Doakan Kekasih Allah, Timbulkan Rasa Rindu

Image
Tempat pemakaman Syeikh Maulana Maghribi selalu ramai dikunjungi peziarah. Termasuk pada hari-hari biasa. Jumlahnya akan mencapai ribuan dan berkumpul dalam satu titik di area sekitar lokasi makam saat pelaksanaan khoul. Ada banyak motivasi orang-orang yang datang ke tempat ini. Ada peziarah yang datang langsung menuju tempat pemakaman, untuk kemudian pulang ke tempat asalnya atau melanjutkan ziarah ke tempat lainnya. Namun  ada juga yang sudah berhari-hari tinggal di tempat tersebut dengan menginap di rumah warga. H Sunaryo, salah seorang peziarah dari Kendal mengatakan, dirinya sengaja datang bersama rombongan keluarga ke makam Syeikh Maulana Maghribi di Wonobodro. '' Kita datang kesini untuk mendoakan kekasih Allah yang sudah menyiarkan agama Islam di tanah Jawa. Saya ajak keluarga. Kalau terkait permintaan itu kepada Allah, bukan kepada yang sudah meninggal,'' katanya. Habib Ahmad Assegaf, peziarah dari Bekasi mengatakan, dirinya sengaja berziarah ke makam Syeikh