Relevan

Kata ini bisa jadi sesuatu yang tidak begitu menarik dibahas. Namun dalam konteks bisnis, relevan menjadi kunci sukses tidaknya sebuah usaha. Bisnis harus relevan dengan kebutuhan konsumen. Bisnis harus relevan dengan perkembangan zaman. Ya, kuncinya adalah pada relevansi. Jika bisnis relevan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, maka akan bisa eksis, terus tumbuh dan memberi manfaat ke banyak orang.

Jadi, jika bisnis kita ingin selalu meningkat, maka bangun terus relevansi dengan apa yang menjadi kebutuhan konsumen, sekaligus sesuai dengan perkembangan zaman. Ini menjadi salah satu kunci keberhasilan. Bisnis online misalnya, saat ini cocok kita kembangkan karena dengan perkembangan zaman itu relevan. Selain itu banyaknya orang yang menggunakan gadget dan ingin berbelanja dengan mudah, maka juga tepat menjadi market bisnis yang harus serius dipertimbangkan.

Kita harus terus selalu up date dengan berbagai informasi. Apa saja yang menjadi kebutuhan bagi konsumen. Selain itu apa perkembangan teknologi yang ada. Ilmu-ilmu baru juga harus terus kita miliki. Sebab dalam bisnis kita tidak bisa asal action. Action harus dibarengi dengan ilmu. Kalau asal action, hasilnya bisa pas-pasan. Namun dengan ilmu, maka bisnis kita akan bisa berkembang dengan baik, dengan pesat, dan meningkat.

Dalam analogi sederhana, bisnis itu ibarat tubuh, sementara ilmu ibarat roh. Bisnis tanpa ilmu, diandaikan tanpa roh. Sebaliknya, bisnis disertai ilmu hasilnya akan sangat bagus, percepatan atau kehidupan. Impian, target dan pencapaian kita akan lebih cepat terwujud jika kita memiliki ilmu. Ilmu itu bisa kita dapatkan darimana saja. Dari orang yang sudah sukses terlebih dahulu, dari mentor, dari seminar, dari pelatihan, dari rekan, dari tetangga, dari kompetitor, dari siapa saja.

Kejarlah ilmu sampai ke negeri China. Itu sering kita dengar. Maknanya, kita tidak harus selalu mencari ilmu ke negeri China. Tapi carilah ilmu dimanapun dia berada. Dimana dia hadir, karena ilmu membawa pencerahan, kebaikan , kemuliaan, kemakmuran dan kebahagiaan. Ilmu itu harus dikejar, bukan ditunggu lewat di depan rumah. Mereka yang menunggu ilmu akan tertinggal dari mereka yang mengejarnya. Dengan ilmu, maka bukan kita yang mengejar uang atau dunia, tapi uang dan dunia yang akan mengejar-ngejar kita.

Dengan ilmu, mindset kita akan tumbuh. Perspektif kita akan semakin luas. Kita tidak bisa mengharapkan hasil yang berbeda, jika ilmu kita masih stagnan atau itu-itu saja. Dengan ilmu, maka kita memiliki insight-insight baru, cara melihat yang baru dan tindakan-tindakan baru yang relevan dengan situasi atau kebutuhan. Mereka yang melalukan cara yang sama pasti akan menghasilkan hal yang sama. Sementara mereka yang melakukan cara berbeda, maka akan bisa menghasilkan sesuatu yang berbeda. Dan disitu kuncinya adalah ilmu. Ilmu menjadi penghantar bagi kita agar relevan dengan berbagai situasi dan menjadi pendorong utama kemajuan.

Bagaimana cara kita berpikir itu dipengaruhi dari ilmu yang kita miliki. Demikian juga bagaimana cara bertindak kita dipengaruhi ilmu yang ada. Dan itu akan berpengaruh dalam kehidupan. Ilmu bisa didapatkan dari berbagai sumber. Karena itu, dekatilah berbagai sumber ilmu. Dengan orang-orang yang memiliki energi positif dan ilmu yang luas. Lingkungan, komunitas, pertemanan menjadi faktor penting dalam hal ini. ''Jika kita ingin terbang tinggi bersama rajawali, maka kita jangan terus menerus berteman dengan ayam''. Ini sekedar analogi.

Artinya jika kita ingin melakukan pencapaian, pastikan kita bergaul dengan orang-orang yang tepat. Jika kita ingin sukses atau berhasil, maka bertemanlah juga dengan orang-orang sukses atau berilmu. Kita dapatkan aliran ilmunya, energinya, semangatnya, spiritnya, antusiasmenya, cara berpikir out of the box-nya, strateginya, bahkan sampai jaringannya. Mereka akan mentrasfer energi dan daya dorong positif. Optimisme, keyakinan, semangat pantang menyerah, tidak cengeng, daya dobrak, intensitas, kemampuan membaca peluang, kepercayaan diri, cara bergerak, pola kerja, skema keberhasilan dan lain sebagainya.

Saat ini jika kita masih merasa kurang untuk berjumpa dengan orang, komunitas, kelompok seperti itu, maka segera lah bergerak untuk menemui mereka. Bergaul dengan mereka. Jangan bergaul dengan sembarang orang. Jangan habiskan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Ingat, faktor terbesar kemudi hidup kita adalah pikiran, perasaan, jiwa dan tindakan kita sendiri. Sukses artinya bergerak maju, tidak diam menunggu. Majulah untuk mencari energi positif dengan ILMU. Dan itu butuh niat sungguh-sungguh dari pribadi kita. Bukan dari orang lain. (trisno suhito)


Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)