Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)


Ingin Cari Jodoh di Lokalisasi, Tarif Rp 20 Ribu Tak Masalah 

Batang kini menjadi lahan subur bursa perdagangan seks yang strategis. Menjamurnya tempat-tempat prostitusi menggambarkan pesatnya pertumbuhan bisnis esek-esek ini. Bisa dikatakan, Batang telah menjadi salah satu surga transaksi seksual yang menggiurkan untuk disinggahi di jalur Pantura.

Bahkan muncul istilah, dari ujung barat perbatasan Pekalongan sampai ujung timur perbatasan Kendal, kini bisa ditemukan tempat prostitusi di Batang. Bersama dengan warung remang-remang dan pangkalan truk,  lokalisasi bak penopang mata rantai  pelepas hasrat seksual ini.

Meski dianggap tempat berdosa, namun bagi banyak Wanita Pekerja Seks (WPS), lokalisasi adalah tempat penebar harapan. Di sanalah mereka mengais rejeki. Mendapatkan uang sekaligus juga keluarga baru di tengah himpitan ekonomi yang mereka rasakan.

Bahkan, di tempat itu mereka ingin meraih cita-cita indah untuk hari depan mereka; mendapatkan pasangan hidup. Ya, mereka ingin menemukan suami yang bisa mengajak dirinya keluar dari dunia hitam tersebut.

''Di sini aslinya pingin golek jodo, tapi belum ada yang cocok,'' ujar Ani (22), salah seorang WPS di Lokalisasi Boyongsari.

Ani masih muda. Usianya baru 22 tahun dan sudah  memiliki anak yang ia tinggal di Semarang bersama mantan suaminya. Keterbatasan ekonomi keluarga membuat ia memilih terjun ke dunia prostitusi. Apalagi, ia sudah bercerai dari suaminya.

Namun, cita-cita ia gantungkan begitu tinggi. Ia sangat berharap bisa menemukan jodohnya  dari tempatnya bekerja sekarang untuk membawanya keluar dari kehidupan lokalisasi.

''Saya frustasi karena persoalan keluarga. Pinginnya suami yang bisa kerja,'' tuturnya.

Setelah Penundan, lokalisasi Boyongsari bisa dikatakan merupakan tempat prostitusi terbesar kedua di Batang. Di tempat ini, lebih dari 100 orang WPS menggantungkan hidupnya. Mayoritas penghuninya, berasal dari Batang sendiri. Namun, banyak juga yang berasal dari kota-kota lain.

Meski berdiri di tepi  rel dan tak jauh dari stasiun kereta api, seolah tak mengganggu kenyamanan mereka yang ingin melepas hasrat biologisnya di sini. Hentakan musik dangdut yang disetel keras setiap saat seolah ingin mengabaiakan suasana pengganggu lainnya. Tak ada penolakan dari masyarakat di Boyongsari, sebab WPS justru bercampur dengan warga sekitar.

Bahkan, meski hanya beberapa jengkal saja dari pusat pemerintahan, Pemkab Batang juga seolah membiarkan. Soal tarif, di lokalisasi ini bisa jadi lebih murah dari Penundan. Bagi beberapa WPS, tarif murah mereka mau terima. Yang penting dapat pelanggan, dan uang masuk kantong mereka .

''Kalau yang cantik-cantik Rp 170. Saya Rp 20 ribu saja mau. Untuk mucikari Rp 5 ribu,'' tutur Atun, penghuni Boyongsari lainnya.

Meski sudah cukup tua, Atun tetap bersemangat bekerja menjalani profesinya. Perempuan dari Bandar ini telah dua tahun tinggal di Boyongsari. Baginya, tarif murah tidak masalah. Sebab, ia sadar betul usianya sudah tidak muda lagi dan yang penting uang ia bisa dapatkan. Itu untuk membiayai kehidupan dua anak dan ibunya yang betul-betul menggantungkan hidup pada dirinya. Sementara, suaminya pergi meninggalkan ia dan dua anaknya begitu saja, tak ada kabar.

''Mana mungkin kita sudah tua harganya mahal. Yang penting anak bisa makan, di rumah bisa beli sembako'' katanya. 

Atun sebenarnya menjerit dengan kehidupannya sekarang. Keluarganya pun tahu ia bekerja sebagai WPS di Boyongsari. Keterdesakan ekonomi telah membuat ia tidak bisa lepas dari kehidupan lokalisasi.    

''Hidup di lembah hitam paling susah. Keluar menerima tamu tertawa dan senyum. Tapi hatinya nangis,'' ucapnya.

Ketua Paguyuban Lokalisasi Boyongsari Muhari menyatakan, faktor ekonomi menjadi penyebab utama banyak perempuan mau menjadi WPS. Bahkan ironisnya, ada juga suami yang pagi mengantar istrinya ke Boyongsari untuk bekerja di sini. Sorenya ia menjemput kembali menggunakan sepeda motor. Warga sendiri, kata Muhari tidak ada masalah dengan keberadaan mereka. Karena justru dianggap membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar dengan mendompleng berjualan makanan misalnya.

''Warga sini tidak terganggu. Sebab malah membantu,'' katanya.

Namun, data mengerikan muncul di Boyongsari. Pemeriksaan terakhir yang dilakukan oleh Klinik VCT RSUD Batang, (19/10), menunjukan 80 persen WPS di tempat ini sudah terkena penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).  Penyakit ini sangat berbahaya sebab bisa menjadi jalan  bagi tertularnya HIV/AIDS. Mayoritas WPS sudah terkena penyakit servicsitis (infeksi pada serviks) serta Bacterial Vaginosis/BV atau kuman yang terdapat pada vagina.

''80 persen terserang servicsitis.Yang paling berbahaya servicsitis karena ini infeksi bakteri di dalam servics dan pintu masuk ke HIV/AIDS,'' ujar Koordinator Program IMS Puskesmas Batang II Imam Purwanto.

Bagi WPS, penyakit HIV/AIDS sangat menakutkan mereka. Apalagi mereka juga tidak tahu tamu yang datang apakah sudah terkena penyakit itu atau belum. Karena itu, selain mengikuti pemeriksaan IMS, mereka juga selalu berusaha merayu pelangganya untuk mau menggunakan kondom sebelum berhubungan.

''Dirayu supaya mau. Tapi kadang-kadang ada yang tidak mau.  Terpaksa tidak pakai itu, daripada tidak dapat uang,'' ujar Tini, seorang WPS asal Banjarnegara.

Ironisnya, tidak semua WPS tahu akan penyakit HIV/AIDS. Padahal dengan berganti-ganti pasangan, penyakit ini sangat rawan tersebar. Faktor ekonomi lagi-lagi membuat mereka tetap mau bekerja di lokalisasi, meski HIV/AIDS mengintai. Bahkan, keluarga pun tahu sudah tahu jika pekerjaan mereka menjadi WPS.

''Saya tidak tahu AIDS. Kalau berhubungan kaya gitu singkat. Oleh keluarga boleh kerja, tapi jangan sampai tua,'' tutur Siti Rukayah, WPS dari Boyolali yang sudah satu tahun tinggal di Boyongsari. (trisno suhito).

Comments

  1. tempat lokalisasi mjd penompang kehidupan ladang hitam menjadi pedoman...
    perjuangan seroang ibu membiayai anaknya untuk tetap hidup semoga mrk mandpt jalan yg diinginkn amin..

    ReplyDelete
  2. ANDA BUTUH IJAZAH UNTUK MENCARI KERJA / MELANJUTKAN KULIAH / KENAIKAN JABATAN ?!?!
    KAMI JASA PEMBUATAN IJAZAH SIAP MEMBANTU ANDA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN IJAZAH UNTUK BEKERJA ATAU MELANJUTKAN SEKOLAH / KULIAH.
    BERIKUT INI MERUPAKAN JASA YANG KAMI SEDIAKAN.

    -SMU:4.000.000
    -D3:6.000.000
    -S1:8.000.000

    * AMAN, LEGAL, TERDAFTAR DI UNIVERSITAS / KOPERTIS / DIKTI, BISA UNTUK MASUK(PNS, TNI, POLRI).

    JUGA MELAYANI PEMBUATAN SURAT SURAT PENTING SEPERTI:SIM, STNK, KTP, REKENING BANK, SURAT TANAH, AKTE KELAHIRAN.BPKB, N1, SURAT NIKAH, DLL.

    SYARAT:KTP/SIM,FOTO BERWARNA DAN HITAM PUTIH,UNIVERSITAS YANG DITUJU,IPK YANG DIMINTA(MAX 3,50),TAHUN KELULUSAN YANG DIMINTA,ALAMAT PENGIRIMAN YANG DIMINTA.KIRIM KE: 085736927001.ku@gmail.com
    BERMINAT?

    HUB: +6285736927001.

    (HANYA UNTUK YANG SERIUS SAJA)

    Nb:Semua manusia berhak meiliki pekerjaan dan pendidikan yang layak,entah dari kalangan atas,menengah dan bawah.Maka dari itu kami ada untuk anda yang mebutuhkan ijazah atau surat-surat penting lainnya.


    www.pembuatanijazah.blogspot.com


    www.jasapembuatanijazahpalsu.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)