Produksi Sendiri



Setelah menunggu beberapa waktu, produk longdress dan daster yang kami tunggu dikirim juga. Longdress dan daster ini merupakan produksi perdana Batik Foda setelah Lebaran kemarin. Tidak mudah untuk melakukan produksi pasca Lebaran. Ini karena untuk menemukan pembabar dan penjahit perlu waktu.

Biasanya, di Pekalongan, setelah Lebaran untuk pembabar maupun penjahit tidak langsung bekerja. Mereka sepertinya ingin beristirahat dulu di moment bulan Syawal untuk kemudian intens bekerja di bulan berikutnya.

Hari ini produk-produk longdress dan daster sudah dikirim ke tempat kami. Ada perasaan senang sekaligus bahagia. Karena produk yang ditunggu-tunggu sudah selesai dibuat. Untuk membuat longdress atau daster batik perlu proses. Tidak bisa tiba-tiba dibuat. Harus membeli kain terlebih dahulu, kemudian dibabarkan di tempat pembabar untuk kemudian diberi motif.

Selanjutnya dikirim ke penjahit untuk diproses disana. Butuh waktu juga di penjahit. Semua proses produksi perlu waktu dari satu tahap ke tahap berikutnya. Tidak bisa langsung sim salabim, dan ujug-ujug jadi. Kami di Batik Foda memang berkomitmen untuk memproduksi sendiri produk batik yang dijual.Setelah longdress dan daster yang dikirim, saat ini kami juga masih menunggu produksi daster lainnya di pembabar dan penjahit yang belum selesai.

Harga Kompetitif

Dengan menjadi produsen ada banyak manfaat. Kita ikut menggerakan ekonomi karena mata rantai produksi melibatkan banyak orang. Dari penjual kain, tukang potong kain, tukang babar batik, sampai penjahit.  Setelah itu, produk kita dijual oleh penjual atau reseller. Jadi ada mata rantai ekonomi panjang yang melibatkan banyak orang.

Dengan memproduksi sendiri, harga batik yang kita tawarkan juga lebih murah. Bagi reseller atau penjual, mereka bisa mendapatkan produk langsung dari tangan pertama untuk dapat dijual kembali ke konsumen. Jadi harganya akan bisa lebih kompetitif. Semoga ini semua menjadi keberkahan bagi kita dan juga orang lain.

Dengan menjadi produsen, kita dituntut untuk kreatif, inovatif dan lincah (agile). Kita juga dituntut untuk terus berpikir bagaimana usaha bertumbuh. Dalam konteks lebih luas, sebagai sebuah bangsa, kita jangan sampai hanya menjadi bangsa konsumen. Sekecil apapun, dengan kekuatan apa yang kita miliki, kalau bisa jadilah produsen. Sehingga di tengah globalisasi, kita bukan hanya menjadi konsumen saja. Menjadi produsen perlu sebagai identitas, cita-cita, keinginan, dan juga cara berpikir. Indonesia akan bergerak menjadi bangsa yang maju, jika semangat menjadi bangsa produsen semakin kuat.

Lihatlah  berbagai bangsa-bangsa yang mengalami kemajuan pesat. Mereka adalah bangsa-bangsa produsen. Amerika Serikat, Jepang, China, Korea Selatan, Jerman adalah contoh, negara-negara yang ekonominya melesat karena mereka menjadi bangsa produsen. Mereka yang menguasai, bahkan menentukan arah pasar. Bahkan bisa dikatakan mereka juga yang menentukan peradaban. Karena itu, menjadi produsen perlu menjadi tekad dan impian agar kita tidak hanya menjadi bangsa pemamah atau konsumen dari produk bangsa-bangsa lain. Mulailah dari kekuatan yang ada di sekitar kita.

Ingin produk-produk Batik Foda klik www.batikfoda.com. Follow IG: batikfoda. WA: 085878472607

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)