Dimensi Lain


Manusia memerlukan dimensi lain dalam hidupnya. Itu agar apa? Agar tidak terjebak pada hal-hal yang membosankan, menjemukan dan membuat tidak berpikir kreatif. Lebih dalam lagi, agar kebutuhan spiritualnya terpenuhi. Agar panggilan paling terdalam dari dalam jiwa bisa terpenuhi. Dalam era kehidupan seperti sekarang ini, kita seringkali terjebak pada rutinitas. 


Hal yang sama terus dilakukan berulang-ulang. Itu bisa menciptakan kejumudan, kebekuan dalam berpikir dan berlaku. Tidak menggairahkan. Karena itu, carilah dimensi lain dalam hidup agar semua itu bisa dihindari. Dimensi lain ini tentu hal-hal yang positif, bukan sebaliknya. 

Prinsipnya agar energi negatif yang ada harus bisa berwujud menjadi energi positif. Bukan energi 
negatif diakumulasi menjadi energi negatif. 

Bukan itu. Dimensi lain ini perlu dicari. Diekspolorasi agar menjadi gelombang kekuatan energi positif. Menjadi kekuatan yang inspiratif, menggerakan, menantang, optimisme, penuh gairah, perbaikan, pertumbuhan, dan penambahan akan hal-hal yang positif. 

Dimensi lain bisa didapatkan dari laku berpikir, berinteraksi dengan orang lain yang inspiring, 
bergerak di lapangan, berwisata, menyendiri, atau berbagai hal lain yang sesuai jiwa kita. Prinsipnya, jangan sampai hidup kita merasa kosong, hampa dan tanpa makna. Tapi isilah dengan energi atau kekuatan diri yang besar untuk memberi makna positif yang lebih dalam bagi kehidupan.  

Jangan sampai rutinitas membelenggu kita. Jangan sampai 'birokratisasi' membuat kita sekedar 
menjadi intelektual tukang, apalagi menjadi murni tukang. Isilah otak dan hati kita dengan  dimensi-dimensi baru yang positif sehingga bisa terus memberi makna yang positif bagi kehidupan. 

Bagi orang kota, ketika sudah merasa kosong, sepi dan hampa, mungkin bisa datang ke tempat-
tempat di kawasan pedesaan. Disana mereka menemukan gelombang baru ketika melihat tumbuhan 
hijau, hamparan padi yang luas, perbukitan, semak belukar, lembah, atau sekedar makan di tengah 
hutan. Yang mereka cari adalah kesunyian untuk lepas dari keramaian dan  kepadatan aktivitas 
hidup dan pekerjaan di kota. 

Bagi orang desa yang bosan dengan kesunyian, mereka akan menemukan kegairahan ketika datang ke 
tempat keramaian. Sumbernya ada di daerah perkotaan. Mereka merasa dicash batre kehidupannya 
ketika berada di tengah-tengah keramaian. Benar-benar kontras dengan orang kota. Itulah hidup. 

Ada yang merasa di tengah kawasan yang penuh ketenangan, ingin merasakan keramaian di perkotaan. Ada yang setiap hari di tengah kesibukan dan jenuh dengan keramaian, justru ingin mencari kesunyian. Mereka mencari gelombang dimensi lain. Masing-masing sesuai dengan kebutuhannya. (Trisno Suhito) 

   

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)