Ketenangan dan Disiplin Waktu

Ketenangan dan cermat membagi waktu adalah tantangan yang harus dihadapi setiap hari. Di tengah padatnya jadwal aktifitas sehari-hari, maka ketenangan sekaligus kecermatan dalam membagi waktu, menjadi kunci dalam mengarungi kegiatan.

Ada kalanya kita diburu oleh ketergesa-gesaan. Ingin melakukan banyak hal dalam satu hari. Namun ternyata itu tidaklah mudah. Akhirnya yang muncul adalah rasa terburu-buru, grusa-grusu. Sementara kadang manajemen waktu kita tidaklah rapi. Banyak hal harusnya bisa direncanakan sejak dini hari atau bahkan malam hari, agar aktivitas kita bisa berjalan dengan lancar dan mudah.

Namun kita kadang lupa. Perencanaan tidak kita lakukan sejak awal. Kita kadang tidak menjadwal apa saja kegiatan yang harus dikerjakan. Ini soal kerapian manajemen, sejak dari perencanaan. Jika sejak awal kita sudah merencanakan, maka kita akan bisa lebih mudah dalam membagi waktu. Jelas, apa saja yang harus dilakukan pada jam sekian, dan waktu sekian. Hal-hal seperti ini memang butuh pembiasaan. Saya jadi teringat soal penjelasan tentang orang Jepang.

Orang Jepang katanya tidaklah cerdas seperti apa yang kita bayangkan. Mereka maju tidak hanya mengandalkan kecerdasan. Kecerdasan orang Indonesia menurut saya sama juga dengan mereka. Bahkan pada beberapa hal, bisa jadi kita lebih cerdas. Tapi, orang Jepang menang dalam soal kedisplinan.
Mereka tidak ada kompromi dalam membuang waktu. Sangat keras dalam kedisplinan dan memanfaatkan waktu. Waktu adalah sumber daya yang harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Sementara kita kadang melupakan ini. Contoh misalnya, di kita undangan kegiatan jam 08.00, bisa mulainya pukul 10.00. Tidak hanya di kegiatan yang ada di masyarakat, tapi juga di pemerintahan. Ada selisih waktu sangat lama yaitu 2 jam. Waktu sebanyak itu dibuang dengan percuma. Bayangkan, dan saya kadang juga melakukan itu. Sungguh-sungguh sebuah ketersia-saian dalam pengelolaan waktu.

Pemanfaatan waktu kadang dinilai bukanlah sumber daya yang menentukan untuk keberhasilan. Padahal bagi orang Jepang, jika ingin menguasai kemajuan, maka kuasilah waktu. Artinya harus bisa mendayagunakan kekuatan melalui pemanfaatan waktu secara optimal.

Jadi, mulai sekarang, pekerjaan rumah yang harus menjadi tantangan untuk dikerjakan adalah bagaimana membangun ketenangan sekaligus juga mengelola waktu dengan sebaik-baiknya. Ini bukan lagi persoalan bangsa, tapi juga persoalan personal atau individu. Dan terjadi di banyak orang. Kuncinya adalah tenang sekaligus pandai mengelola waktu.








Comments

  1. Belajar berdisiplin diri memang butuh perjuangan... Tapi InSyaa Allah bisa...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)