Reaktivasi Stasiun Batang



Hemat Waktu, Tidak Perlu Lagi Ke Pekalongan

Pengaktifan kembali atau reaktivasi Stasiun Batang sudah dilakukan sejak Jum'at (15/3). Setelah bertahun-tahun non aktif, saat ini Stasiun Batang kembali beroperasi untuk menurunkan dan memberangkatkan penumpang.


HILIR mudik kendaraan sepeda motor hadir di Stasiun Batang, Selasa (19/3), sekitar pukul 10.00 WIB. Beberapa orang tampak masuk ke dalam stasiun untuk bertanya pada petugas yang ada. Mereka ingin menanyakan rute dan jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Batang menuju daerah lain.

Mereka terlihat antusias karena mengetahui saat ini Stasiun Batang telah kembali beroperasi. Di era kepemimpinan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono, stasiun ini sudah bisa menurunkan dan memberangkatkan penumpang kembali, setelah sebelumnya non aktif sejak sekitar tahun 2009/2010.

Amin, warga Desa Sambong, Batang, yang datang ke Stasiun Batang kemarin mengatakan dirinya sangat gembira karena saat ini Stasiun Batang bisa kembali menurunkan dan memberangkatkan penumpang. Menurut dia, hal ini sangat membantu sebab  sekarang tidak harus ke Pekalongan lagi ketika mau naik kereta api.

'' Ini memudahkan masyarakat Batang. Sebab menjadikan kita lebih hemat waktu dan lebih dekat langsung ke Stasiun Batang. Tidak perlu ke Pekalongan,'' ujarnya.

Menurut Amin, belum banyak masyarakat Batang yang tahu kalau Stasiun Batang sudah direaktivasi. Dirinya sendiri baru tahu beberapa hari ini. Kalau sudah banyak warga yang tahu, maka akan lebih banyak warga Batang yang datang ke Stasiun Batang. Stasiun Batang saat ini ada di Sambong, Batang. Sementara stasiun lama dulu berada di Proyonanggan Utara.

'' Mungkin sekarang masih ada warga Batang yang ke Stasiun Pekalongan karena belum tahu Stasiun Batang sudah bisa menurunkan dan memberangkatkan penumpang. Saya pikir jika informasi yang ada semakin menyebar, jumlah penumpang yang dari Stasiun Batang akan meningkat ke depan,'' katanya.

Saat ini kereta api yang melakukan pemberhentian yaitu Kaligung dengan tujuan Stasiun Poncol Semarang dengan jadwal berangkat pukul 06.01 WIB dan 17.53 WIB. Sedangkan Kaligung tujuan Stasiun Tegal, jadwal keberangkatannya pukul 06.22 WIB dan tujuan Stasiun Tegal pukul 17.41 WIB.
Ada juga kereta api dari Semarang yang jadwal penurunan di Stasiun Batang pukul 06.22 WIB dan di sore hari pukul 17.41. Adapun kereta api Menoreh tujuan Pasar Senen Jakarta jadwal berangkat pukul 09.09. Untuk sementara, kereta api yang berhenti dan berangkat dari Stasiun Batang adalah kelas ekonomi.

Kepala Stasiun Batang Agus Santoso mengatakan, jumlah penumpang yang turun dan naik di Stasiun Batang saat ini bervariasi. Untuk daftar penumpang keberangkatan dari Stasiun Batang rute Batang-Semarang, Batang-Tegal, Batang-Pasar Senen pada Jum'at (15/3) adalah 186 orang.

'' Untuk Sabtu (16/3) ada 35 orang, untuk Minggu (17/3) 93 orang dan Senin (18/3) ada 34 orang,'' tuturnya.

Stasiun Batang juga memiliki daftar penumpang turun di Stasiun Batang baik untuk rute Brebes-Batang, Semarang-Batang, Tegal-Batang, dan Pasar Senen-Batang. Pada Jum'at (15/3), jumlah penumpang turun mencapai 49 orang, Sabtu (16/3) 43 orang, Minggu (17/3) 60 orang dan Senin (18/3) ada 42 orang.

'' Jumlah penumpang termasuk lumayan karena ini masih awal. Mobilitas penumpang paling banyak itu  untuk Batang-Semarang dan Semarang-Batang.  Diharapkan ke depan bisa meningkat lagi. Kami juga menyediakan fasilitas untuk penumpang. Seperti musholla, toilet, ruang tunggu, ruang merokok, dan fasilitas lainnya,'' katanya.


Wakil Ketua DPRD Batang Nur Untung Slamet mengatakan, setelah pengaktifan kembali atau reaktivasi, Stasiun Batang diharapkan bisa menurunkan dan memberangkatkan penumpang tidak hanya dari kereta Kaligung dan Menoreh saja. Namun bisa lebih banyak lagi untuk melayani penumpang yang dari Kabupaten Batang.

'' Kita berharap tidak hanya Kaligung dan Menoreh. Tapi juga kereta api seperti Anggrek, Bromo, Sembrani, Argo Muria dan lainnya yang melintasi Kabupaten Batang bisa berhenti,'' ujarnya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan pengalaman dirinya, setiap hari warga Batang yang menggunakan kereta api seperti ke Jakarta termasuk banyak. Karena itu dirinya berharap Pemkab Batang bisa kembali menyampaikan aspirasi warga Batang agar kereta yang berhenti dan mengangkut penumpang di Stasiun Batang bisa lebih banyak lagi.

'' Masyarakat Batang tentu menyambut baik dengan reaktivasi Stasiun Batang. Ini sebuah kemajuan dan terobosan dari Bupati Wihaji setelah di masa kepala daerah sebelumnya belum bisa mereaktivasi Stasiun Batang. Di era Bupati Wihaji ini bisa direalisasikan. Tinggal bagaimana kereta lain selain Kaligung dan Menoreh bisa juga berhenti dan memberangkatkan penumpang dari Stasiun Batang,'' tuturnya. (trisno suhito)






Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)