Perasaan Positif

Perasaan positif adalah kunci kebahagiaan. Menjaga perasaan positif itu wajib kita lakukan. Setiap saat, setiap waktu. Tetapi itu kadang tidak mudah di tengah berbagai aktivitas yang kita lakukan sehari-hari. Apalagi jika kita menjalani kesibukan, aktivitas yang padat dan kepenetan. Juga sebaliknya, saat kita merasa tidak ada aktivitas, kesepian. Atau justru saat tidak memikirkan banyak hal; saat pikiran menganggur.

Perasaan positit itu apa? Sederhananya adalah perasaan kita untuk bergembira, bersuka cita, merasa senang, penuh rasa syukur, merasa enak, enjoy, fun dan selalu bahagia. Perasaan ya, bukan pikiran. Sudah ada banyak teori atau buku yang menjelaskan soal perasaan positif. Dan kata kuncinya adalah bagaimana kita membangun rasa di dalam hati atau jiwa; akan kegembiraan, suka cita, dan rasa syukur atas berbagai karunia dari Tuhan.

Dalam hukum alam katanya ada hukum law attraction atau tarik menarik. Jika kita mengambil perasaan positif, maka hal-hal positif lainnya juga akan tertarik. Jika kita selalu merasa bahagia, maka berbagai kebahagiaan lain akan juga masuk dalam hidup kita. Intinya perasaan yang positif, membuat dingin hati. Hati menjadi tenang, merasa cukup.

Di alam berbagai gelombang yang bisa kita akses. Kalau kita memilih gelombang yang positif, atau perasaan yang positif, maka itu juga akan menarik berbagai hal--hal positif lainnya. Kadang kita lupa sesuatu yang mungkin dianggap sederhana, tapi fundamental. Apa itu? rasa syukur. Ya kita kadang melupakan itu. Kita kadang lupa betapa banyak dan luasnya karunia yang sudah kita dapatkan dari Tuhan. Kita terkadang tidak fokus untuk kesana. Namun kita kadang lebih fokus pada apa yang KITA INGINKAN. Apa yang belum dimiliki, apa yang belum dicapai. Akibatnya, mental yang dibentuk adalah kekurangan. Bukan MENTAL KEBERLIMPAHAN.

Padahal setiap saat, setiap waktu, Tuhan sudah memberikan berbagai NIKMAT, KARUNIA, ANUGERAH, bahkan potensi pada kita. Namun kita lupa mensyukurinya. Ini karena kita tidak melatih atau jarang melatih keterampilan bersyukur. Akibatnya, kita lebih fokus pada apa yang 'belum kita dapatkan. Padahal banyak hal sudah kita peroleh, kita dapatkan. Dalam berdoa misalnya, kita kadang lupa mengawali, atau mengakhiri dengan rasa syukur, berterima kasih pada Tuhan atas segala KENIKMATAN, ANUGERAH, KARUNIA yang sudah diberikannya.

Dalam doa-doa kita, lebih dominan pada MEMINTA. Berharap Tuhan mengabulkan apa yang ingin kita belum dapatkan. Apa yang kita inginkan dan saat ini belum diperoleh. Kita lebih perlu membiasakan menyampaikan rasa syukur. Mengucapkan terima kasih pada Tuhan atas segala yang sudah diberikannya pada kita. Kepada manusia yang memberi bantuan pada kita saja, kita menyampaikan terima kasih, tapi pada Tuhan yang sudah memberikan karunia tidak terbatas, malah terkadang lupa menyampaikan terima kasih dan rasa syukur.

Padahal karunia Tuhan begitu luas dan tidak terbatas. Tuhan sudah menjanjikan bagi mereka yang pandai berterima kasih pada diri-Nya, maka akan ditambah kenikmatan, karunia dan anugerah-Nya. Dan Tuhan maha baik, sebab siapapun yang meminta pada diri-Nya juga akan dikabulkan karena karunia-Nya begitu dekat. Rasa syukur atas anugerah, karunia dan nikmat dari Tuhan, masukanlah dalam bentuk perasaan positif. Kegembiraan, kebahagiaan, suka cita, dan rasa terima kasih kita pada Tuhan. Masukan dalam tindakan, dan akan lebih baik lagi ditingkatkan dalam bentuk tindakan. Kita kadang tidak sampai ke maqom ini.

Ada orang-orang yang melakukan berbagai tindakan sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan. Namun ada juga orang-orang yang bertindak sebatas bertindak. Tidak terhubung pada perwujudan rasa syukur. Lebih parah lagi, mereka tidak membangun perasaan positif dari rasa kesyukuran, dan juga tindakan mereka tidak terhubung dari hal tersebut. Kita selalu berharap, perasaan positif yang berangkat dari kemauan untuk mengakses gelombang alfa bisa dilakukan. Sehingga kita akan selalu merasa tenang, damai, berterima kasih pada Tuhan, dan penuh kesyukuran. Hati dan juga aku yang esensi akan sangat senang jika kita bisa melakukannya.



Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)