Hati yang Tenang

Apa sebenarnya yang kita cari dalam hidup? Pertanyaan filosofis seperti ini bisa jadi telah hadir pada setiap manusia yang hadir di dunia. Tidak peduli siapapun dia, pasti pernah bertanya pada diri sendiri tentang pertanyaan sejenis ini.

Tidak raja, presiden, rakyat biasa, pengusaha, buruh, wartawan, pegawai, bahkan sampai ulama. Semuanya pernah mengajukan pertanyaan seperti di atas.

Orang biasanya akan terjebak pada hal hal yang bersifat material jika mau menjawabnya. Seperti ingin memiliki harta yang banyak, uang yang banyak, kekayaan yang banyak, memiliki kekuasaan, dan sebagainya.

Jika kita mau teliti lebih dalam lagi ke nurani terkait pertanyaan yang ada, maka yang ingin dicari setiap orang adalah kebahagiaan. Ya rasa bahagia. Bahagia itu wujudnya bisa apa saja. Bisa karena memiliki uang, ilmu, keluarga, paras yang rupawan, dan berbagai hal lain yang tentu tidak bisa kita seragamkan antara satu orang dengan lainnya.

Namun ada satu hal yang bisa menjadi pegangan semua orang. Kebahagiaan itu wujudnya berupa hati, perasaan dan hidup yang tenang. Kita tentu bisa melihat bagaimana ada orang yang memiliki jabatan tinggi tapi hati tidak tenang. Ada orang  yang punya uang dalam jumlah besar hati juga tidak tenang. Ada orang dengan gelar pendidikan bermacam macam juga  hatinya tidak tenang.

Jadi hati yang tenang itu adalah nikmat dari Tuhan yang luar biasa, bahkan sangat luar biasa. Bersyukurlah orang yang memiliki hati yang tenang, selalu bersyukur, merasa cukup (qanaah) dan senantiasa penuh dengan rasa bahagia.

Seandainya kita mau telisik lebih dalam kembali,  rezeki itu akan mudah hadir dari hati yang tenang. Rezeki itu bukan hanya uang tapi berbagai hal kebaikan atau nikmat yang bisa kita dapatkan dari Allah.

Dan hati yang tenang didapat dengan jalan ibadah pada Allah dan menghindarkan diri dari dosa, serta membahagiakan orang lain. Ketaatan pada Allah akan membuat hati terasa tenang. Sebab fitrah hati nurani itu memang senang dengan ketaatan pada perintah perintah Tuhan. Sementara ketidaktaatan, apalagi perbuatan dosa akan membuat hati menjadi resah, gelisah, takut, khawatir, cemas dan seperti tanpa arah.

Cobalah ketika kita tidak mengerjakan sholat  misalnya, hati seperti ingin memberontak dan melakukan protes. Kenapa dia tidak diberikan haknya yaitu energi ketaatan akan perintah perintah Tuhan. Hati seperti ingin berbicara dan mempertanyakan pada diri kita yang sejati. Kenapa anda tidak melaksanakan perintah Tuhan, dan membuat hati seperti terasing dan gersang dari cahaya iman.

Padahal cahaya iman inilah yang akan memandu ketika kita hadir dalam kehidupan. Tahu baik buruk, benar salah, pahala dosa, serta perintah dan larangan. Dan itu semua terangkum dalam perintah perintah agama.

Salah satu sumber ketenangan yang menjadi rahasia terbesar bagi manusia adalah sholat berjamaah tepat waktu. Coba buktikan saja, ketika kita sholat berjamaah dan tepat waktu akan memberikan energi hebat bagi jiwa dan hati manusia.

Seperti ada sumber energi luar biasa yang dihadirkan dari moment ibadah tersebut. Panggilan adzan merupakan panggilan Tuhan yang ingin membagikan rezeki pada hamba-Nya. Tuhan ingin menemui hamba Nya dan memenuhi permintaan bagi hamba yang mau meminta pada diri Nya. Tuhan sudah berbaik hati pada hamba Nya. Termasuk menyediakan fasilitas berupa energi ketenangan hati bagi yang menginginkan jiwa yang damai melalui waktu mulia sholat. Anehnya kadang manusia yang tidak mau untuk memanfaatkan fasilitas tersebut.

Allah sebenarnya ingin memanjakan hamba Nya dengan memenuhi permintaan mereka. Syaratnya satu, mereka taat dan menjauhi hal hal yang dilarang atau perbuatan dosa.

Untuk itu taatlah pada perintah perintah Allah. Dengan ketaatan, maka hati akan terasa sejuk, teduh dan tenang. Dan itu adalah sumber kebahagiaan dalam kehidupan. Hati yang tenang akan menjadikan hidup penuh dengan sikap kedamaian dan bisa menghindarkan diri dari kehilangan arah. (Trisno Suhito)

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)