Bisnis dan Kebahagiaan


Bisnis sejatinya adalah memberikan kebahagiaan, bukan sekedar menjual produk atau hanya memberikan solusi.

Jadi, bisnis itu sebenarnya tujuannya adalah mulia; bagaimana kita memberikan kebahagiaan kepada orang lain melalui produk, pelayanan dan jasa yang kita berikan. Jadi bukan sekedar berjualan barang atau produk. Itu terlalu sempit. Misalnya ketika kita menjual barang atau produk tapi ternyata konsumen menganggap barang yang didapatkan dari pembelian kualitas produknya kurang bagus, maka pembeli pasti akan kecewa. Begitu kecewa, maka kemungkinan besar dia tidak akan membeli produknya lagi. Muncul rasa kecewa; persepsi negatif terhadap produk yang dijual. 

Contoh lain ketika orang membeli baju dengan brand terkenal, seperti Tas Hermes, baju Gucci, kaos Polo untuk laki laki dan harganya sangat mahal, apakah dia semata mata membeli barang berujud material itu. Bukan sama sekali. Yang dia mau dapatkan adalah sensasi ketika berhasil membeli produk tersebut; rasa senang, gembira, bahagia ketika dirinya dapat memperoleh barang yang disukai atau diinginkan. 

Dengan membeli produk tersebut dia merasa senang. Ini  karena dengan mendapatkan produk tersebut, dirinya masuk dalam kategori orang orang eksklusif, orang yang bisa menjangkau dengan harga yang ditawarkan. Dengan membeli dia akan merasa senang dan gembira. Dengan membeli barang tersebut, dirinya merasa bisa seperti artis atau tokoh tokoh terkenal yang bisa membeli produk produk tersebut. Dia merasa menjadi orang lain yang dianggap ''hebat'' karena membeli barang tersebut. 

Psikologi 

Jadi sederhananya, bisnis  bukan sekedar membeli produk atau memberikan solusi. Tapi masuk wilayah psikologi; bagaimana orang mendapatkan rasa nyaman, tenang, gembira, senang, dan ekstase dari ketika membeli produk. Demikian juga ketika kita memberikan pelayanan atau jasa, maka usakahanlah bisa memberikan kepuasan atau rasa bahagia pada customer. Ketika anda menjadi konsultan, karyawan, atau pekerja, ketika klien atau pimpinan merasa senang dengan hasil kinerja dan kualitas pelayanan yang dinilai baik, maka mereka tentu akan senang dan gembira. Otomatis maka mereka akan kembali meminta anda mengerjakan kembali pekerjaan yang ada berikutnya. Simple sekali. Iya sesimple itu. 

Jadi bisnis atau apapun itu dalam dunia, sebenarnya bermain di wilayah ''emosi'', rasa, hati dan kegembiran. Ujung pangkalnya disebut rasa bahagia. Siapapun yang bisa memberikan rasa bahagia, maka akan mendapat tempat khusus di hati klien, customer, pembeli, atau bahkan dalam politik disebut dengan pemilih. Maka banyak kita melihat ada survey survey soal kepuasan konsumen, kepuasan pembeli, kepuasan pemilih, kepuasan masyarakat terhadap presiden atau lembaga negara. Sebab apa? 

Sebab orang ternyata selalu berorientasi bagaimana mendapatkan rasa bahagia, happiness. Begitu rasa happiness ini bisa kita berikan, maka orang lain akan mencintai jasa kita, pelayanan kita, produk kita. Jadi happiness adalah beyond dari sekedar produk, memberikan solusi. Hapiness menyentuh rasa terdalam manusia karena itu adalah firah kelahiran manusia di dunia ini. Orang menjadi bahagia karena mereka mendapatkan manfaat dari produk atau layanan kita. Mereka bahagia karena kita bisa memberikan solusi atas apa yang dihadapi mereka. Mereka merasa bahagia karena kita bisa memenuhi kebutuhan mereka.  

Jadi produk, atau solusi hanyalah sasaran antara. Sasaran utamanya adalah MENYENTUH SISI EMOSIONAL; bagaimana orang lain mendapatkan rasa BAHAGIA dari PRODUK, LAYANAN atau JASA yang kita berikan. So, apakah kamu sudah benar benar memberikan kebahagiaan pada customer kamu, klien kamu, pemilih kamu atau bahkan keluarga kamu??

Yuuuk berlatih berikan kebahagiaan pada orang lain  maka orang lain juga akan memberikan kebahagiaan pada kamu, sesimple itu....(Trisno Suhito) 


Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)