77.411 Penduduk Batang Hidup Miskin

Desa Tertinggal Capai 123 Desa

BATANG- Persoalan kemiskinan di Kabupaten Batang harus benar-benar memerlukan perhatian serius. Pasalnya, jumlah penduduk miskin  di Batang saat ini ada 77.411 jiwa. Belum lagi desa tertinggal yang kini ternyata mencapai 123 desa.

Demikian sambutan Bupati Batang H Bambang Bintoro SE yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Indah Mulyani SH MSi saat menjadi pembina upacara di halaman kantor Bupati Batang, Kamis (17/2).

'' Jumlah penduduk miskin di Batang saat ini sebanyak 77.411 jiwa atau 11,05 persen. Dan desa tertinggal ada 123 desa atau 49,59 persen. Dengan jumlah tersebut, persoalan kemiskinan  memerlukan perhatian tersendiri agar tidak semakin kompleks dan berkembang,'' ujar Indah.

Dikatakan, Pemkab Batang telah berupaya merancang program-program penanggulangan kemiskinan sedemikian rupa agar mudah dilaksanakan. Baik melalui mekanisme penganggaran APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun APBN yang berpihak pada kepentingan masyarakat miskin. Ini juga untuk mencapai program  Millenium Development Goals atau MDGs yang telah menjadi kesepakatan global.

''Melalui MDGS semua negara termasuk Indonesia berkomitmen pada tahun 2015 untuk mengurangi penduduk miskin sebanyak 50 persen,'' katanya.

Indah menyebut, ada beberapa kebijakan yang telah diupayakan untuk menanggulangi kemiskinan di Batang. Seperti program PNPM Mandiri  yang menjadi sinergi antara program pusat di daerah. Melalui PNPM Mandiri, upaya penanggulangan kemiskinan melibatkan unsur masyarakat sebagai subyek pelaksanaan program. Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jateng juga meluncurkan Program Desa Berkembang yang merupakan percepatan pembangunan perdesaan berbasis masyarakat.  Untuk Kabupaten Batang, lanjut Indah, program penanggulangan kemiskinan 2011 yang dikelola oleh Bapermas (Badan Pemberdayaan Masyarakat) adalah PNPM Mandiri Perdesaan  di 13 kecamatan.

''Untuk desa berkembang yang merupakan program Pemprov Jateng berlokasi di 12 kecamatan dan 18 desa,'' katanya.

Semua program tersebut, kata Indah, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup  mereka. Ia menambahkan, agar program dan kegiatan tersebut dapat berjalan maksimal dibutuhkan peran aktif masyarakat serta komitmen yang kuat dari para pemangku kepentingan.

''Dengan demikian, upaya ini diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Batang. Sehingga target MDGs tahun 2015, yaitu menurunnya angka kemiskinan sampai dengan 50 persen dapat tercapai,'' katanya.

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)