Posts

Showing posts from June, 2019

Kolaborasi Kunci Pendorong Kemajuan

Image
Kolaborasi merupakan kekuatan besar untuk mendorong kemajuan. Kolaborasi bisa dilakukan baik diantara kalangan pengusaha, pengusaha dengan pemerintah daerah maupun antar pemerintah daerah. Hal tersebut dikatakan Bupati Batang Wihaji saat menjadi narasumber dalam talk show ''The Power of Colaboration'' Ied Vaganza Preneur yang digelar jejaring wirausaha lintas komunitas di Pekalongan, Batang dan sekitarnya di Hotel Pesonna, Kamis malam (27/6). Komunitas wirausaha yang ikut seperti Entrepreuner University (EU), Milyuner Family (MIFA),  Indonesian Islamic Business Forum (IIBF), '' Kolaborasi itu wajib dan harus dibangun. Jika itu bisa dilakukan maka akan menjadi kekuatan, baik bagi kalangan dunia usaha maupun bagi pemerintah daerah. Jadi sinergi yang harus diperkuat, bukan sikap ego sektoral,'' ujarnya. Wihaji menjelaskan, kolaborasi misalnya bisa dibangun antar daerah, seperti Kota Pekalongan dengan Kabupaten Batang. Batang memiliki potensi pariwi

Kesiapan

Image
Kesuksesan selalu merupakan kombinasi berbagai aspek, tidak hanya satu faktor. Namun melibatkan berbagai hal yang bisa menjadi kombinasi. Ada kecerdasan, keuletan, kegigihan, jaringan, keberuntungan, dan lainnya. Satu hal yang harus selalu menjadi perhatian sekaligus garis bawah adalah kesuksesan itu mensyaratkan adanya kesiapan. Jika ingin berhasil, maka kesiapan juga harus kuat. Bukankah keberuntungan itu teorinya merupakan gabungan antara adanya kesempatan dan kesiapan. Artinya jika ada kesempatan atau opportunity tapi kita tidak siap, maka akan menjadi kurang tepat. Namun jika ada kesempatan, tapi kita telah benar-benar siap, maka kesempatan itu akan menjadi sebuah dorongan pencapaian keberhasilan. Karena itu, kata kuncinya adalah bagaimana kita terus selalu berupaya untuk memiliki kesiapan. Kesiapan ini bisa dalam berbagai bentuk misalnya dari kesiapan perencanaan, team work, pendanaan, materi atau konten, siap produk dan lainnya. Kesiapan itu akan hadir jika kita memiliki ke

Perencanaan vs Kemalasan

Image
LAKUKAN setiap langkah aktivitas kita berdasarkan perencanaan yang dilakukan. Dengan perencanaan, maka kegiatan yang kita akan kerjakan akan terdata sejak awal. Akan terpampang, terlihat, dan terdeteksi lebih jelas. Sehingga kita akan tahu apa saja yang akan dilakukan. Dengan demikian akan lebih mudah untuk memonitor sekaligus memantau apakah aktivitas yang sudah kita rencanakan akan terlaksana atau tidak. Jika bisa, aktivitas pada hari ini sudah diagendakan pada hari sebelumnya. Atau bahkan beberapa hari sebelumnya. Ada buku khusus yang mencatat untuk aktivitas perencanaan kita. Kalau tidak buku khusus, bisa juga lewat note di handphone (HP). HP menyediakan berbagai perangkat untuk memudahkan aktivitas kita. Salah satunya adalah fasilitas untuk mencatat berbagai aktivitas kita melalui note yang disediakan. Dengan perencanaan yang tertulis, maka kita akan bisa mengukur pada hari H, apakah aktivitas yang sudah kita tulis terlaksana atau tidak. Kita jadi lebih mudah mendeteksi. Jika

Transmart Pekalongan

Image
Transmart hadir di Pekalongan. Kira-kira sudah tiga minggu ini. Tepatnya kalau tidak salah 24 Mei kemarin. Pembukaannya terkesan tidak bombastis, tapi mencari waktu yang sangat strategis, sekitar 10 hari sebelum Lebaran. Waktu peak atau puncak dimana orang biasanya berbondong-bondong untuk membeli baju dan segala tetek bengek keperluan Lebaran. Sesaat setelah grand opening,  bikin heboh. Ribuan orang datang ke Transmart. Antrian kendaraan baik mobil dan motor tampak padat. Bahkan parkir motor yang disediakan Transmart di tiga titik, satu titik di dalam dan dua titik di luar penuh sesak dengan motor. Akibatnya, motor-motor diparkir tepi jalan masuk gang kawasan rumah warga. Parkir mobil juga sampai di kawasan Perumahan Binagriya. Semuanya dipicu satu hal. Penasaran dengan mall besar yang mengusung konsep Trans Living ini. Kehadiran mall berlantai empat ini memang mengejutkan. Dulu adalah mall skala daerah. Saya lupa namanya. Kemudian berubah bentuk menjadi Carrefour. Tempatnya h

Produksi (lagi)

Image
Dunia bisnis terus berkembang. Kita harus terus beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Kemampuan membaca peta bisnis, baik pasar online maupun offline harus terus dilakukan. Salah satunya apa yang harus kita produksi dan pasarkan di tengah tarik menarik suplay dan demand market. Setelah melalui proses analisis cukup panjang, saya dengan istri mengambil keputusan strategis; kita akan kembali berproduksi. Produknya apa? DASTER. Ya Daster. Kenapa daster? Sebab dari hasil analisa kita, daster adalah salah satu produk yang punya market besar. Pasarnya bagus. Banyak orang baik penjual atau reseller yang mencari produk ini. Jangan remehkan daster. Meskipun jadi ''baju kebesaran'' ibu-ibu atau kaum perempuan di rumah, ternyata peminatnya banyak. Coba saja Anda beri daster pada ibu-ibu atau kaum perempuan, mereka pasti akan menyukainya. Daster adalah fashion idaman mereka. Daster adalah simbol kebebasan kaum perempuan setelah seharian bekerja atau melakukan aktivitas d

Industri Masa Depan

Image
Entah mengapa soal disruption benar-benar perhatianku saat ini. Satu kata ini seperti menjadi magnet dan menghipnotis. Aku beli buku-buku soal disruption. Terutama paket buku dari Rheinald Kasali yang membedah secara khusus soal disruption. Pakar manajemen tersebut membuat buku serial soal disruption. Semuanya menarik. Menggugah sekaligus menimbulkan pertanyaan; apakah ini masih awal dari disruption atau akan masuk ke era baru lagi. Aku juga membeli buku tulisan Alec Ross. Judulnya ''The Industries of the Future'' atau Industri-Industri Masa Depan. Beradaptasi atau Musnah? Buku tersebut  memikat. Berisi analisis industri-industri apa saja yang berpotensi untuk hadir di masa depan. Tiba-tiba kita merasa kuno, ketinggalan dan berada jauh di belakang. Sebab ke depan, industri yang akan berkembang semakin intensif pada sesuatu yang tidak kita kuasai. Bahkan tidak kita ketahui. Bayangkan, mengetahui saja tidak, apalagi menguasai. Industri itu di sekitar GRIN; genetik, roboti

Faktor Kunci

Image
Untuk mencapai tujuan, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Berbagai cara bisa dikerjakan. Namun kadang orang lupa, tidak perlu semua hal dilakukan agar bisa merealisasikan tujuan. Dalam ilmu strategi, maka penting bagi kita untuk menggunakan apa yang disebut faktor kunci. Faktor kunci adalah faktor-faktor utama atau determinan yang memiliki porsi dominan mengarah tercapainya tujuan. Jadi tidak semua tetek bengek hal dilakukan. Faktor kunci adalah prioritas sekaligus hal-hal utama apa saja yang menjadi titik tekan. Jika kita sudah memiliki faktor kunci, maka kita tidak perlu membuang waktu dan energi terlalu besar. Akan lebih hemat dan efisien. Faktor kunci bisa berupa orang, bisa berupa lembaga, produk atau lainnya. Sederhananya adalah kita menggunakan hukum Paretto 80:20. Kalau bisa kita gunakan cara cara 20% tapi bisa mencapai 100%. Jangan sebaliknya. Mochtar Riady, salah satu taipan papan atas Indonesia, bahkan di dunia internasional mengatakan, salah satu kunci untuk sukses adalah