Posts

Showing posts from August, 2018

Haji, Antara Spiritualitas dan Naik Kelas Status Sosial

Image
Di minggu-minggu ini, jamaah haji Indonesia pulang ke tanah air dari tanah suci. Penyambutan masyarakat pada orang-orang yang pergi berhaji terlihat antusias. Mereka menyambut kedatangan para tamu Allah tersebut dengan kegembiraan. Demikian juga mereka yang pergi berhaji terlihat gembira karena sudah memenuhi rukun Islam yang kelima. Haji merupakan perintah agama. Maknanya sebagai salah satu wujud ketaatan umat muslim pada Allah dan Rasul-Nya. Untuk berhaji, dibutuhkan niat yang sungguh-sungguh serta kekuatan seperti fisik dan juga keuangan yang memadai. Keuangan yang memadai karena untuk bisa ke tanah suci harus melewati banyak negara dan waktu yang cukup lama. Kita bayangkan, bagaimana orang-orang di masa dulu yang berangkat haji. Di masa kini, secara transportasi tidak mengalami kesulitan karena ada pesawat, dan 1,5 hari atau 2 hari sudah sampai. Ada kemudahan karena teknologi yang mendukung. Namun di masa lalu, untuk bisa berhaji mungkin perlu waktu berbulan-bulan. Sebab h

Media Sosial dan Cara Berpikir Biner

Image
Apa yang menarik dari media sosial (medsos) hari ini? Mendekati Pemilu 2019, kebisingan terjadi. Terutama oleh hal-hal remeh temeh soal dukung mendukung dua pasangan calon presiden Joko Widodo-Makruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno. Saling menyerang, memaki, dan mengkritik dengan bahasa sarkas terjadi. Kita seperti di tengah-tengah rimba raya aduan kekecewaan dan cacian antara dua pendukung pasangan calon ini. Ironisnya, banyak tokoh-tokoh nasional yang juga larut dalam kondisi ini. Bahkan mereka menjadi bagian dari provokasi situasi yang ada. Kita harus akui, kehadiran media sosial sebenarnya juga membawa banyak hal positif. Dengan media sosial, jarak dan waktu dalam berkomunikasi bisa dilakukan realtime. Informasi tersaji sangat cepat. Media sosial juga bisa menghubungkan siapapun orang di dunia ini dengan mudah. Namun kita juga melihat ada beberapa sisi negatif media sosial yang harus diperhatikan. Hari-hari ini, media sosial mempengaruhi pola pikir kita. Teru

Infrastruktur Bisnis dan Politik

Image
Pemilu 2019 sebentar lagi akan digelar. Berbagai dinamika hadir mengiringi pelaksanaan pesta demokrasi di tahun depan. Ada gerakan #2019gantipresiden yang mendukung proses pergantian Presiden Joko Widodo. Ada gerakan pendukung Presiden Joko Widodo yang juga tidak kalah besar. Sebelumnya, proses pemilihan capres cawapres juga membikin suasana politik menghangat yang berujung terpilihnya dua pasangan yakni Joko Widodo- KH Makruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno. Pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019 memang menjadi magnet tersendiri. Termasuk mereka yang sebelumnya berstatus aktivis. Cukup banyak teman-teman aktivis yang kemudian memilih untuk ikut berkompetisi dalam Pemilu 2019 dengan cara menjadi calon anggota legeslatif melalui partai politik yang ada. Saya melihat teman-teman berupaya masuk ke gerbong politik untuk menjadi anggota parlemen dan ingin mewarnai dinamika politik di Indonesia. Kita tidak tahu motif sesungguhnya dari mereka yang masuk ke politik. Ada yang

Faktor Penentu

Image
Dalam soal strategi, kita harus belajar dari pengalaman. Cara bergerak kita jangan sampai sia-sia. Harus efisien dan efektif. Kuncinya ada dua, kedisplinan dan faktor penentu. Disiplin adalah mekanisme pikiran dan perasaan kita untuk mengerjakan sesuatu tepat waktu. Ini bukan sesuatu yang mudah sebab harus melalui latihan. Karena itu, ada banyak lembaga yang melatih anggotanya untuk berlatih displin. Seperti TNI, Polri sampai dunia pesantren melatih anggota atau santrinya untuk berdisiplin. Negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan dan negara-negara barat juga digerakan dengan spirit kedisiplinan yang tinggi. Disiplin merupakan salah satu kunci kesuksesan. Hal lain yang tidak kalah penting adalah faktor penentu. Dalam bergerak, kita harus memikirkan terlebih dahulu, apa faktor penentu dari suatu persoalan. Jangan sampai kita sibuk dengan hal remeh temeh, pelengkap, tapi melupakan faktor penentu. Dalam hukum Paretto ada prinsip 80%:20%. Yang perlu kita lakukan bagaimana me

Langkah Kaki Harus Kompak, Air di Baskom Jangan Tumpah

Image
SEKITAR delapan orang laki-laki berkumpul dibatasi tali yang membentuk lingkaran. Di tengahnya, diminta salah seorang dari mereka membawa baskom berisi air yang ditaruh di atas kepala. Mereka adalah kelompok pertama yang harus berkompetisi dengan satu kelompok lain di sebelahnya. Sejurus kemudian, terdengar perintah aba-aba mereka untuk berjalan cepat. Bersedia, siap, ya mulai. Kedua kelompok ini kemudian bergegas berjalan cepat ke depan di tengah kondisi yang salin berhimpitan. Kanan, kanan, kanan. Terdengar aba-aba agar mereka satu komando dalam berjalan sehingga bisa melangkah lebih cepat.  Dalam perlombaan ini, masing-masing tim harus beradu cepat dari garis start ke finis. Siapa tercepat dan volume air di baskom paling sedikit tertumpah, itulah pemenanganya. Kemeriahan dan gelak tawa terjadi karena tidak mudah berjalan cepat di tengah lingkaran yang dibatasi tali. Sementara di atas mereka ada nampan berisi air yang tidak boleh tumpah. Kejadian lucu terjadi saat salah satu kelompok

Berjuang Membuat 73 Lukisan dengan Karung Goni

Image
PULUHAN lukisan pejuang dan pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia terpampang berjejer di Rutan Rowobelang, Batang. Ada lukisan Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, dr Soetomo, Soekarno, Muhammad Hatta, dan para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia lainnya. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, ada 73 buah. Uniknya, lukisan-lukisan tersebut adalah karya seni yang dibuat warga binaan Rutan Rowobelang. Bahan material melukis bukan medium yang biasa seperti yang dipakai para pelukis  yakni karung goni. Dari bahan sederhana dan tidak mahal tersebut, lahir karya seni tinggi dari para penghuni jeruji besi. Lukisan-lukisan tersebut dipajang dalam rangka memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73. Kepala Rutan Rowobelang Batang M Ilham Agung Setyawan mengatakan, terdapat 73 karung goni yang berhasil dilukis oleh warga binaan di Rutan Rowobelang. Jumlah lukisan sama dengan jumlah tahun peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. '' Kegiatan melukis ini

Belum Merdeka dari Rob

Image
Suara anak kecil terdengar cukup keras dari sebuah rumah yang ada di daerah rob di daerah Sekar Wangi,  Kandang Panjang, Kota Pekalongan, Sabtu (18/8). Rumahnya ''unik''. Ini karena bangunan sederhana tersebut, berada di tengah-tengah genangan air yang lokasinya cukup luas. Ia berada di tengah kepungan air. Suara tangis anak tersebut membuat kita miris sekaligus bertanya. Bagaimana kehidupan para penghuni rumah tersebut di tengah-tengah genangan rob yang areanya sedemikian luas. Dalam contoh kasus sederhana, bagaimana mereka mandi dan buang air besar (BAB) sementara tidak ada daratan di tempat tersebut. Akses mereka terhadap kebutuhan mendasar tersebut akan sangat sulit. Itu baru soal sederhana. Bagaimana mereka menjalani hidup, sementara setiap hari ancaman air terus terjadi masuk ke pemukiman warga, terutama di sore hari. Bagaimana pekerjaan mereka, penghasilan mereka, kesehatan mereka, hubungan keluarga mereka, itu benar-benar sesuatu yang kad

Memproklamasikan Produksi

Image
Indonesia merayakan peringatan Hari Kemerdekaan ke 73, Jum'at (17/8). Berbagai acara digelar guna menyambut kegembiraan atas kemerdekaan yang sudah diperoleh republik ini selama 73 tahun. Upacara bendera, renungan  malam, membagi makanan, sampai dengan perlombaan dihadirkan di pelosok negeri. Kemerdekaan adalah sebuah anugerah  tidak terkira dari bangsa ini dari Tuhan, setelah lepas dari kolonialisme. Ada banyak cara untuk mengisi kemerdekaan di tengah zaman yang terus bergerak. Baik di level pemerintah, masyarakat, maupun individu. Secara pribadi, kemerdekaan tahun ini kami jadikan momentum untuk kembali memproduksi batik. Tepatnya, kami memproduksi daster kembali. Batik adalah kekuatan yang kami miliki karena berada di pusat kota batik, Pekalongan. Julukan Pekalongan kini bahkan tidak main-main; the world city of batik. Kota Batik Dunia. Sebelumnya, saya dengan istri sudah pernah memproduksi batik dengan bahan santung. Namun sempat terhenti karena kesibukan dan prioritas

Disrupsi dan Kasali

Image
Buku-buku karya Rhenald Kasali, saat ini menjadi salah satu buku yang sedang intens saya baca. Bukan tanpa sebab, saya membacanya. Sebab buku-buku  tersebut memberikan kekayaan perspektif selain buku-buku lain yang dibaca.  Dari buku-buku Rhenald Kasali kita mendapatkan PISAU ANALISIS soal perkembangan dunia mutakhir terkait hadirnya era disruption. Saya membeli tiga seri buku disruption sekaligus di Toko Buku Salemba, Pekalongan. Tiga seri tersebut adalah '' Disruption. Tak Ada yang Tak Bisa Diubah Sebelum Dihadapi'', ''Tomorrow is Today (Inilah Inovasi Disruptif Perusahaan Indonesia dalam menghadapi Lawan-Lawan Tidak Kelihatan)'', dan ''Self Disruption. Bagaimana Perusahaan Keluar dari Perangkap Masa Lalu dan Mendisrupsi Dirinya Menjadi Perusahaan yang Sehat''. Ini buku serial disruption yang cukup lengkap. Bisa membuka cakrawala kita tentang kehadiran sebuah era baru di tengah gelombang perubahan teknologi digital yang ada. Mela

Gunakan Kapal Cepat, Rute Batang-Karimunjawa Segera Dibuat

Image
BATANG- Pemkab Batang akan secara serius merealisasikan ide pembuatan rute Pelabuhan Batang-Karimunjawa untuk mendukung program pariwisata yang diusung. Hal ini akan diwujudkan sebagai respons kehadiran pembangunan pelabuhan niaga yang sekarang masih dalam proses pengerjaan. '' Kita ingin nanti ada kapal pariwisata yang membawa penumpang dari Batang ke Karimunjawa. Saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Unit Penyelanggara Pelabuhan Kelas III Batang agar program ini bisa secepatnya dilakukan,'' ujar Bupati Wihaji.  Dia menyampaikan, ide-ide terobosan terus dilakukan dirinya untuk mendukung program pariwisata yang sekarang jadi prioritas. Salah satunya adalah membangun konektivitas pariwisata antara daerah. Dirinya melihat potensi yang besar dengan keberadaan pelabuhan niaga di Batang, apalagi tidak semua daerah memilikinya. '' Kita ingin mengembangkan pelabuhan Batang dengan konsep 4 in 1. Dalam satu kawasan pelabuhan tersebut, nantinya akan difungsikan untuk n

Pembangunan PLTU Terbesar di Asia Tenggara (1)

Image
Nilai Proyek 55,8 Triliun, Libatkan 5.107 Pekerja Hamparan tanah seluas 226 hektare di area PLTU Batang yang terbentang di Desa Ujungnegoro, Ponowareng dan Karanggeneng kini penuh dengan aktivitas ribuan orang. Hilir mudik kendaraan lalu-lalang di tengah megaproyek yang akan menjadi sumber pembangkit guna mengaliri listrik di Jawa Bali tersebut. Berbagai peralatan berat juga tidak berhenti digerakan untuk melakukan berbagai pekerjaan yang ada. Sementara bangunan-bangunan berukuran besar dan menjulang juga sudah mulai berdiri di situ. Tak terbayangkan sebelumnya, daerah yang dulunya sepi, merupakan area persawahan dan perkebunan penduduk, kini menjadi wilayah yang begitu padat dengan pekerjaan manusia dengan bangunan berukuran raksasa. Ada pekerjaan konstruksi gardu induk dan tower transmisi. Ada juga pekerjaan turbin dan boiler, pemasangan coal bunker, water treatment, water intake pond dan struktur chimney and flue gas desulphurization. Belum lagi pembangunan coal bunker, co

Pembangunan PLTU Terbesar di Asia Tenggara (2)

Image
Kebutuhan Batubara Capai 600.000 Ton/Bulan PLTU Batang kini menjadi magnet pembangunan yang ada di Kabupaten Batang. Sebagai pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara, proses konstruksinya melibatkan ribuan tenaga kerja. Selain itu juga melibatkan kontraktor sampai kebutuhan akan peralatan yang sangat banyak. Kehadiran PLTU secara langsung dan tidak langsung memberi dampak multy player effect yang  bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi angka pengangguran. Deputi General Manager Sipil PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) Trisna Riyanta mengatakan, salah satu konstruksi yang sedang dilakukan adalah jetty untuk transportasi batubara. Bahan baku untuk menggerakan PLTU Batang adalah batubara yang didatangkan dari Kalimantan. Jika sudah operasional, begitu batubara didatangkan menggunakan kapal, maka dibawa ke area PLTU menggunakan jetty yang saat ini sedang dibangun. Selain itu dermaga untuk kapal juga dalam proses pembangunan. '' Dalam satu hari batubar

Illaria Menjemput Cinta Dzulfikar (1)

Image
Berkenalan di Facebook, Terbang dari Italia Menemui Pujaan Hati Illaria, perempuan ayu dari negeri Pizza, Italia,  menimbulkan kehebohan. Perempuan dengan rambut sebahu ini ini jauh-jauh terbang dari Italia ke Indonesia. Tujuannya hanya satu. Bagaimana bisa sampai ke Desa Tragung, Kandeman, Kabupaten Batang, untuk bertemu dengan pujaan hatinya, Dzulfikar, yang hanya ia kenal di Facebook. Tak tanggung-tanggung, ia juga ingin membangun bahtera keluarga dengan Dzulfikar meskipun sebelumnya belum pernah bertemu secara langsung. Ya, cinta adalah misteri. Tak ada yang bisa membendung manakala cinta sudah bersemayam dalam hati dua sejoli.Sarananya bisa bermacam-macam, termasuk lewat media sosial, seperti yang dialami Illaria dan Dzulfikar. '' Pernikahan keduanya diharapkan bisa terlaksana dan bisa lancar. Illaria sudah yakin karena merasa cocok dengan Dzulfikar. Termasuk juga mau untuk memeluk Islam. Saudara kami juga sudah ada yang membelikan mukena dan sajadah untuk Illar

Illaria Menjemput Cinta Dzulfikar (2)

Image
'' Saya Saja Seperti Mimpi, Apalagi Orang di Luar Sana'' PERASAAN haru bercampur bahagia tidak bisa dilepaskan dari Ismoyowati, ibunda Dzulfikar Wisnu Mahendra Tirtoprodjo setelah melihat putranya menikah dengan Illaria Monte Carlo. Keinginan sang anak untuk menikah dengan gadis pujaannya yang dikenal lewat Facebook akhirnya bisa terwujud. '' Saya terharu sekali. Semuanya sudah terwujud. Saya tidak bisa ungkapkan dengan kata-kata. Segala sesuatu terjadi seperti ini dan berujung dengan kebahagiaan,'' katanya sembari terbata-bata. Ismoyowati bercerita, awalnya dirinya tidak percaya, Illaria akan datang sampai ke rumahnya di Desa Tragung, Kandeman. Dzulfikar memang bercerita tentang perempuan kenalannya dari Italia yang intens berkomunikasi melalui Facebook. Komunikasi itu berlangsung terus sekitar dua tahun. Suatu saat, Dzulfikar bercerita pada dirinya sang gadis dari Italia itu akan datang ke rumahnya. '' Saat itu saya sedang mencuci dan

Pegiat Medsos dan Komunitas Diminta Berkolaborasi Dorong Kemajuan Daerah

Image
BATANG- Bupati Wihaji berharap jajaran Pemkab Batang bisa membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai komunitas dan pegiat media sosial. Ini karena keberadaan keduanya menjadi bagian dari kekuatan pembangunan yang harus diperhitungkan secara serius. '' Ada banyak komunitas dan media sosial yang sekarang ini aktif mempromosikan berbagai potensi Batang. Kami berharap bisa ada sinergi agar pegiat komunitas dan komunitas bisa ikut mensosialisasikan program-program pemerintah daerah agar bisa diketahui masyarakat,'' ujarnya saat pertemuan badan koordinasi kehumasan (Bakohumas) dan pegiat komunitas serta media sosial di Hotel Dewi Ratih, Senin (30/7). Wihaji didampingi Kabag Humas Setda Batang Triossy Juniarto. Dalam kegiatan ini, Wihaji tampak bersemangat berdialog dengan peserta yang hadir. Beberapa kali bahkan Wihaji berdiri sambil menulis di papan tulis. Dirinya tampak serius menjelaskan berbagai hal di hadapan peserta. Menurut Wihaji, zaman sudah berubah

Membedah Arah Pembangunan Kabupaten Batang (1)

Image
Proyek Berskala Besar Harus Diikuti Kemauan Berbenah  Forum Layar Paseduluran Batang (FLPB) menggelar diskusi membedah arah pembangunan Kabupaten Batang, dengan tema ''Batang Maju, Akankah Terwujud?''. Diskusi diikuti berbagai elemen dan dirangkum dalam dua seri tulisan. Kabupaten Batang memiliki beragam potensi yang bisa menjadi fondasi kemajuan daerah. Selain letak yang strategis di jalur Pantura serta kekayaan alamnya, Batang kini juga mendapat 'berkah' dengan hadirnya proyek-proyek nasional, bahkan internasional dengan skala besar. Seperti megaproyek PLTU berkapasitas 2x1.000 megawatt, pembangunan ruas tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, serta rencananya akan dibangun jalan lingkar utara (Jalingkut) menghubungkan Kota/Kabupaten Pekalongan dan Batang (Petanglong). Batang juga kini dikenal di tingkat nasional sebagai daerah yang mengedepankan transparansi dan membangun sistem anti korupsi. Potensi-potensi seperti ini tidak semua daerah mempun

Membedah Arah Pembangunan Kabupaten Batang (2)

Image
Slogan ''Batang Berkembang'' Dinilai Tidak Relevan Lagi SLOGAN daerah Kabupaten Batang yang berbunyi ''Batang Berkembang'' seperti mendapat gugatan. Slogan ini dinilai sudah tidak  relevan dengan situasi yang ada sekarang ini. Kata berkembang juga dianggap tidak mewakili harapan akan kemajuan yang hadir di Batang. '' Jargon atau slogan Batang Berkembang harus dievaluasi. Pilihan kata itu ada hubungannya dengan psikologi. Kata ''berkembang'' sudah tidak mewakili semangat masyarakat Batang. Apalagi kini Batang sudah ada kemajuan-kemajuan. Idealnya bisa diganti, misalnya menjadi Batang Maju dan Bermartabat,'' ujar Ketua Unit Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (UPKP2) Batang Abdul Wahid dalam diskusi Forum Layar Paseduluran Batang (FLPB). Dia menegaskan, sebelum ini sudah ada inisiasi untuk membangkitkan identitas daerah dengan istilah ''bangga dadi wong Batang''. Ini merupakan upaya agar warg