Diskusi Tantangan dan Strategi Meningkatkan IPM Batang (2)


Basis Data Kuat, Penanganan Akan Terukur

Membangun kekuatan berbasis data. Hal ini menjadi tantangan yang dihadapi oleh Pemkab Batang. Termasuk dalam upaya mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) yang saat ini berada di peringkat 30 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Bupati Wihaji mengatakan, dirinya ingin seluruh proses pembangunan harus berbasis data. Dengan demikian semuanya akan terukur. Terkait IPM misalnya, jika basis datanya kuat, maka sektor apa saja yang lemah akan bisa diketahui dengan mudah.

'' Kalau datanya jelas, maka diagnosa dan treatmennya juga tepat. Jangan sampai kita salah diagnosa hanya karena tidak punya data yang lengkap. Ibaratnya yang sakit itu giginya, tapi diberi obat batuk. Khan tidak tepat,'' katanya.

Dia mencontohkan, untuk harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah yang menjadi salah satu faktor IPM Batang rendah, itu harus benar-benar berdasar data yang valid. Jumlahnya berapa, dimana saja, dan penyebabnya apa? Selama ini dirinya belum mendapatkan basis data yang jelas soal ini. Padahal itu penting untuk keputusan pengambilan kebijakan.

Demikian juga di sektor kesehatan dan ekonomi, apa saja yang menghambat peningkatan IPM juga harus berbasis data. Tidak hanya data general di tingkat kabupaten, tapi sampai detail ke tingkat desa dan di bawahnya.

'' Data harus diperas sampai wilayah terkecil. Dengan demikian akan terukur. Soal membangun basis data ini memang menjadi pekerjaan rumah yang perlu kita kerjakan secara serius,'' ujarnya.

Dalam diskusi yang dimoderatori Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Batang Dr Ananto Aji ini, juga mengemuka berbagai perspektif terkait upaya agar IPM Batang bisa naik ke depan.

Anggota DPRD Batang Taufiq Ikhsanudin mengatakan, jika ingin meningkatkan IPM, maka Pemkab harus secara serius memberi perhatian pada petani. Petani selama ini masih belum mendapat perhatian secara serius, padahal jumlah mereka sangat besar di Batang.

Putus Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rakhmat Nurul Fadillah mengatakan, dunia pendidikan Batang menghadapi beberapa tantangan. Seperti soal ketersediaan pelayanan pendidikan, penambahan ruang kelas dan sekolah baru, serta akses jarak ke sekolah yang jauh. 
Terkait masih banyaknya angka putus sekolah, ada beberapa variabel penyebabnya, yakni faktor ketidakmampuan ekonomi orang tua siswa, jauhnya jarak dari sekolah, sampai kesadaran untuk melanjutkan sekolah yang masih kurang.

'' Salah satu permasalahan yang kita hadapi adalah bagaimana anak-anak yang putus sekolah bisa kembali bersekolah. Mereka yang lulus juga harus terus melanjutkan sekolahnya. Berbagai program sudah dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar angka putus sekolah bisa diminimalisir,''.

Warsito dan PGRI Batang mengatakan, ada beberapa kasus yang ditemukan dimana anak tidak mau melanjutkan sekolah karena kemalasan atau kurangnya kesadaran. Karena itu, dirinya meminta agar ada regulasi agar pemerintah desa terlibat secara langsung untuk mendorong orang tua dan anak-anak tersebut mau bersekolah lagi. Sebab, pemerintah desa yang paling bersentuhan dengan masyarakat di wilayah mereka.   

Sekretaris Dinas Kesehatan Batang Agus Jaelani mengatakan, di sektor kesehatan, salah satu permasalahan yang dihadapi sekarang adalah masih cukup tingginya angka kematian ibu dan anak. Dirinya berharap, ini bisa diturunkan dan perlu kerjasama dari pemangku kepentingan yang lain.

Kabag Perekonomian Setda Batang Subiyanto mengatakan, program-program dari APBD harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran. Jika pengangguran berkurang, maka juga akan ikut mendorong kenaikan IPM.

'' Untuk mengurangi pengangguran, maka harus disediakan ketersediaan lapangan pekerjaan yang luas. Selain itu bagaimana kita bisa mendorong kesejahteraan masyarakat. Pengurangan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, ada hubungannya dengan kenaikan serta penurunan IPM,'' ujarnya. (trisno suhito)







Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)

Transmart Pekalongan