Illaria Menjemput Cinta Dzulfikar (2)


'' Saya Saja Seperti Mimpi, Apalagi Orang di Luar Sana''

PERASAAN haru bercampur bahagia tidak bisa dilepaskan dari Ismoyowati, ibunda Dzulfikar Wisnu Mahendra Tirtoprodjo setelah melihat putranya menikah dengan Illaria Monte Carlo. Keinginan sang anak untuk menikah dengan gadis pujaannya yang dikenal lewat Facebook akhirnya bisa terwujud.

'' Saya terharu sekali. Semuanya sudah terwujud. Saya tidak bisa ungkapkan dengan kata-kata. Segala sesuatu terjadi seperti ini dan berujung dengan kebahagiaan,'' katanya sembari terbata-bata.

Ismoyowati bercerita, awalnya dirinya tidak percaya, Illaria akan datang sampai ke rumahnya di Desa Tragung, Kandeman. Dzulfikar memang bercerita tentang perempuan kenalannya dari Italia yang intens berkomunikasi melalui Facebook. Komunikasi itu berlangsung terus sekitar dua tahun. Suatu saat, Dzulfikar bercerita pada dirinya sang gadis dari Italia itu akan datang ke rumahnya.

'' Saat itu saya sedang mencuci dan Dzulfikar bilang Illaria mau terbang dari Italia untuk ke rumah. Saya bilang, jangan mimpi kamu le. Bagi saya, saat itu sesuatu yang aneh untuk terjadi,'' katanya.

Namun, ternyata apa yang disampaikan Dzulfikar menjadi kenyataan. Illaria benar-benar terbang dari Italia menuju ke Indonesia dengan satu tujuan; hanya untuk bertemu Dzulfikar. Sempat transit di Dubai, Illaria kemudian melanjutkan perjalanan ke Indonesia dan sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Di sana dia sudah ditunggu oleh seorang perempuan yang kenal dengan sahabatnya di Italia untuk mengantarnya ke rumah Dzulfikar. Menggunakan mobil carteran, Illaria meluncur dari Jakarta ke Batang. Namun, karena belum mengetahui persis rumah Dzulfikar, mobil tersebut sempat mengalami kesulitan menemui tempat yang dituju.

'' Kata Dzulfikar, sebenarnya Illaria sudah dua kali mau datang ke rumah, namun selalu berhasil dicegah. Ketika Illaria mengungkapkan  untuk ketiga kalinya, dia sudah tidak bisa mencegahnya lagi. Anak saya takut, kalau dihalangi lagi, akan membuat Illaria putus asa.  Sebab hati dan pikiran Illaria sudah ke Dzulfikar,'' tuturnya.

Ismoyowati mengungkapkan, Illaria sampai di rumah pagi hari. Begitu  turun dari mobil dan bertemu anaknya, Ismoyowati sempat tertegun. Pasalnya, Illaria langsung memeluk Dzulfikar  sangat kencang. Itu terjadi hampir setengah jam dan sambil menangis sesenggukan. Dirinya sempat tidak percaya dengan kejadian ini. Anaknya benar-benar bertemu dengan orang Italia yang datang nun jauh di sana dan mereka jatuh cinta karena komunikasi melalui Facebook. Sesuatu yang tidak terbayangkan secara logika biasa.

'' Saya saja seperti mimpi, apalagi orang di luar sana,'' katanya.

Lalu apa yang membuat Illaria begitu jatuh hati pada Dzulfikar? Ismoyowati tidak tahu persis. Tapi dari apa yang sempat dia tahu dari sang putra, itu  berasal dari komunikasi intens di Facebook. Dzulfikar ternyata pintar berbahasa Inggris, meskipun itu dipelajari secara autodidak. Tidak pernah mengikuti secara khusus kursus bahasa Inggris, namun kemampuan Dzulfikar termasuk bagus.

'' Padahal komunikasi yang dipakai Dzulfikar itu standar dan tidak menggurui. Mungkin itu justru membuat Illaria senang. Dzulfikar misalnya selalu menyampaikan aktivitas yang ada di rumah. Seperti, memberi makan kucing sebab ada kucing-kucing yang datang ke rumah. Aktivitas lainnya juga disampaikan lewat Facebook,'' katanya.

Ismoyowati mengungkapkan, apa yang terjadi tidak lepas dari kehendak Tuhan. Dirinya mengisahkan,
ada kejadian yang tidak tahu persis apakah ada hubungannya dengan pertemuan anaknya dengan Illaria. Dzulfikar sebelumnya bekerja sebagai jajaran keamanan di BNN Batang. Saat itu, ibunda Ismoyowati atau nenek Dzulfikar yang usianya sudah lanjut, meminta Dzulfikar untuk menemani atau menjaga dirinya. Konsekuensinya, Dzulfikar harus keluar dari pekerjaannya. Ismoyowati tentu bingung dengan kondisi ini.

'' Sebagai ibu tentu saya ingin anak saya terus bekerja. Karena dia khan laki-laki jadi harus bekerja. Sementara ada permintaan Ibu saya seperti itu. Saya kemudian berkonsultasi dengan Ibu Nyai yang ada di desa. Kata Ibu Nyai, penuhi permintaan ibumu, nanti akan ada karunia besar yang akan diterima,'' tuturnya.

Apakah Illaria ini karunia besar yang dimaksud itu, tidak ada yang tahu. Yang pasti, kini Illaria sudah datang ke rumahnya dan bahkan telah menikah dengan putranya, Dzulfikar, pada Kamis pagi (11/5). Untuk urusan adminstrasi memang harus diurus lebih lanjut karena sampai saat ini Illaria masih merupakan warga negara asing (WNA). Ismoyowati juga senang karena Illaria sudah cocok  dengan keseharian yang ada di lingkungan yang dia tempati sekarang ini.

''  Seperti makanan, Illaria senang dan memakan apa yang saya masak. Dia suka semuanya, seperti oseng-oseng tempe, opor ayam, ayam goreng, ayam, timun, sayur bayam dan sambel juga. Illaria juga kini sudah bisa berbahasa Batang, walaupun masih sedikit-sedikit. Seperti bicara ''opo bu?'', ''dalem bu'', ''ora opo-opo''. Dia juga ceria banget,'' tuturnya.

Illaria sendiri sampai saat ini belum mau diwawancarai media. Dirinya kaget karena kedatangannya di Tragung, ternyata menimbulkan kehebohan. Termasuk melalui pemberitaan yang ada. Berdasarkan keterangan yang didapat Suara Merdeka, Illaria diduga juga enggan diwawancarai media karena ada kesalahan penulisan di pemberitaan. Dirinya sebelumnya ditulis bekerja sebagai pelayan restoran dan ini membuat Illaria marah. Padahal di Italia, Illaria bekerja sebagai instruktur renang anak-anak sekolah dasar.

Dzulfikar sendiri tidak berkomentar terlalu jauh soal setelah menikah. Termasuk soal momongan, dia belum mau membicarakan hal tersebut terlalu jauh. Saat ini, dia masih merasakan kebahagiaan setelah menikahi perempuan pujaan hatinya, Illaria dari Italia.

'' Belum sampai ke situ (membicarakan momongan-red). Kemarin fokus menikah dulu,''  kata Dzulfikar. (trisno suhito)

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)