Di dalam Tahanan, Mereka Rindu Melihat Bulan dan Bintang

MALAM begitu larut. Sel-sel di Rutan Rowobelang Batang sudah terkunci rapat saat waktu menunjukan pukul 21.30 WIB, Jumat malam (11/8). Termasuk suasana di blok napi khusus perempuan '' Wisma Anggrek'' terasa sepi. Penghuninya sudah beranjak tidur di kamar-kamar sel dengan luas sekitar 5x3 meter tersebut.

Namun kekagetan tiba-tiba menyeruak. Sekitar empat sampai enam orang bertubuh tinggi besar membuka pintu jeruji besi blok para napi dari kaum hawa tersebut. Menggunakan kaos lengan panjang dan penutup wajah, mereka masuk tanpa diduga. Tanpa dikomando, mereka bergerak cepat membuka pintu-pintu sel. 

Tiga perempuan penghuni sel langsung terbangun dari tempat tidurnya. Mereka kemudian bergegas memakai jilbab mengetahui ada laki-laki yang masuk. Razia dan penggeledahan di Rutan Rowobelang ternyata sedang dilakukan oleh satgas kamtib gabungan.

'' Ini kenapa ada makanan tidak habis?'', tanya salah seorang petugas yang melakukan penggeledahan.

Mereka juga mengecek barang-barang lainnya. Salah seorang petugas kemudian menyiramkan air ke dalam WC yang letaknya hanya sekitar satu meter dari tempat tidur napi perempuan tersebut. Sebuah batu dan jamu untuk orang bersalin juga ditemukan dan dipertanyakan petugas.

'' Ibu ini ada batu. Tidak boleh ada batu di dalam sel ya. Ini kok ada jamu orang bersalin juga,''.

Napi-napi perempuan yang berada di dalam sel tampak kooperatif dengan proses penggeledahan yang ada. Zulaikha, salah seorang napi berupaya menjawab ketika ada pertanyaan dari petugas.
Sementara teman-temannya yang ada di satu blok keluar dari masing-masing sel menunggu proses penggeledahan. .

'' Makanan tidak habis karena makanannya kebanyakan pak. Kalau batu, mohon maaf, itu untuk menumbuk jagung buat makan burung di sini. Untuk jamu, kemarin ada napi yang melahirkan. Melahirkannya di luar rutan dan sudah ada di rutan lagi sekarang,'' ujarnya menjelaskan.

Razia yang dilakukan malam itu memang membuat para napi perempuan terhenyak. Ini karena mereka mulai beranjak ke peraduan dan sudah ada yang terlelap tidur. Tercatat ada 11 orang di dalam blok khusus perempuan tersebut. Mereka terbagi dalam empat sel dimana satu sel ada yang berisi dua dan tiga  napi perempuan. Kasus yang membuat mereka masuk di Rutan Rowobelang beragam.

'' Ada yang karena narkoba, penipuan, aborsi, dan tindak pidana korupsi,'' tutur Zulaikha yang dihukum karena kasus narkoba.

Tidak Keberatan

Meski ada penggeledahan, namun para napi perempuan yang ada tidak merasa keberatan. Bahkan mereka seperti gembira karena bisa keluar dari sel dan melihat indahnya malam.

'' Kalau bisa sebulan tiga kali dilakukan penggeledahan. Sebab kalau ada seperti ini, jadi bisa melihat bintang dan bulan. Di blok kami, sel sudah ditutup sore hari sampai pukul 07.30 pagi. Jadi sering-sering saja dilakukan penggeledahan,'' kata salah seorang napi perempuan lainnya. 

Razia di Rutan Rowobelang tidak hanya dilakukan di blok napi perempuan. Tapi juga di blok napi dan tahanan laki-laki. Sebanyak 60 orang petugas Satgas Kamtib gabungan dikerahkan dalam kegiatan ini. Mereka menyisir satu persatu sel di enam blok kamar tahanan yang ada. Razia melibatkan petugas rutan dan lapas dari Batang, Pekalongan dan Batang. Tidak ada pemberitahuan pada penghuni sel sebelum penggeledahan.

'' Kegiatan ini untuk memastikan tidak adanya barang-barang yang dilarang ada di dalam sel napi dan tahanan.  Kegiatan ini untuk menjamin keamanan di dalam rutan,'' ujar Kepala Rutan Rowobelang Batang M Agung Ilham Setiawan.

Barang-barang yang ditemukan beragam. Seperti ikat pinggang, pecahan kaca, korek gas, gunting kuku, sendok, piring, potongan kayu, sikat gigi, jam tangan. Barang-barang tersebut dinilai tidak tepat berada di dalam sel karena bisa menimbulkan berbagai hal yang tidak diinginkan.

''  Dalam operasi kali ini, kami tidak menemukan narkoba dan handphone. Barang-barang yang ditemukan dalam razia, kami sita,'' kata Ilham. (trisno suhito) 


Tulisan dibuat 14 Agustus 2017