Pecahkan Rekor Nasional, Raih Emas di Kompetisi Internasional



Hadi Nur Ehsan (22), menjadi salah satu atlet atletik nasional berprestasi dari Kabupaten Batang.
Lahir dari desa kecil di Kumejing, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, pencapaian Hadi Nur Ehsan sudah berhasil menembus level nasional, bahkan internasional di usianya yang masih muda.

Hadi mulai menekuni dunia atletik sejak menjalani pendidikan di SMP 2 Subah, melalui kegiatan ekstra kurikuler yang ada. Dirinya tertarik adu balap lari karena sering melihat kakaknya, Subur Santoso, yang juga seorang atlet pelari berlatih dengan berlari di kawasan hutan Alas Roban Batang.

Di sekolah, setiap dua hari sekali dirinya menjalani proses latihan. Setelah itu Hadi ikut berkompetisi dalam kejuaraan antar sekolah tingkat kabupaten melalui Popda di 2009. Dalam event ini, dirinya berhasil menjadi Juara I, dan selanjutnya dikirim ke tingkat Provinsi Jateng 2010.

Di kejuaraan tersebut, Hadi berhasil menjadi Juara I untuk nomor 800 meter dan Juara II 1.500 meter. Atas pencapaian yang dilakukan, Hadi kemudian dipanggil ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Salatiga. Sayangnya Hadi tidak kerasan di PPLP karena dia dilatih untuk menjadi atlet jalan cepat. Sementara bakat dan minatnya ada pada lari.

'' Setelah sekitar satu tahun, saya kemudian mengundurkan diri karena memang bukan passion saya di jalan cepat. Setelah itu pelatih datang ke rumah, meminta supaya saya kembali dan diberi kesempatan untuk ikut perlombaan lari di kejuaraan antar PPLP se Indonesia 2011 di Kupang Nusa Tenggara Timur,'' katanya.

Hasilnya di luar dugaan. Hadi ternyata berhasil menyabet Juara I atau medali emas di lari 800 meter dengan waktu 1 menit, 58 detik. Padahal Hadi sebelumnya tidak menjalani latihan sama sekali menghadapi event tersebut dan sempat sakit demam tiga hari sebelum berangkat. Begitu pelatih datang meminta, Hadi hanya menegaskan siap bertanding, meskipun tidak ada waktu untuk berlatih.

'' Saya cuma modal nekat saat itu dengan kondisi sebelumnya sakit dan tidak berlatih. Namun kemudian saya bisa membuktikan bisa menjadi juara. Kejuaraan tersebut semacam menjadi batu loncatan untuk saya berprestasi lebih tinggi,'' tuturnya.

Hadi sehari-hari dilatih oleh sang kakak, Subur Santoso, yang sekarang juga masih aktif menjadi atlet. Setelah kejuaraan PPLP, prestasi Hadi seolah tidak terbendung. Hadi diminta mengikuti ajang kejurnas atletik remaja di Jakarta tahun 2012 dan menjadi Juara I di nomer 1.000 meter. Tak tanggung-tanggung dia memecahkan rekor nasional dengan waktu 2 menit, 32 detik. Setelah itu Hadi dipanggil mengikuti Pelatnas untuk berkompetisi dalam kejuaraan South East Asia (SEA) Youth Games tingkat ASEAN di Singapura dan berhasil meraih Juara II di nomer 1.000 meter. Di kompetisi ini Hadi sempat mengalami sakit karena merasa cuaca yang tidak cocok dan hanya kalah dari pelari asal Malaysia.

'' Setelah itu saya dikirim PB PASI ke Russia untuk ikut kejuaraan 5 th Children of Asia dimana pesertanya atlet-atlet dari Asia dan Russia. Di ajang ini, saya berhasil meraih Juara I di nomor 1.000 meter dengan waktu 2 menit, 34 detik. Selanjutnya saya juga ikut di SEA Youth tingkat ASEAN yang digelar di Hanoi, Vietnam, dan menang atas peserta yang lain dengan menjadi Juara I di nomer 800 meter dengan waktu 1 menit, 56 detik,'' katanya.

Tidak sampai disitu, Hadi yang kini menjadi mahasiswa STIE Semarang tersebut terus mengukir prestasi di kompetisi adu cepat lari melalui event ASEAN School yang digelar di Filipina. Dia ikut menyumbang satu emas atau Juara I di nomer 800 meter dan  dua perunggu, masing-masing nomer 400 meter serta 4x400 meter estafet. Pada tahun 2015, Hadi kemudian masuk ke senior dan mengikuti Pra PON, kejurnas,  PON dan kompetisi lainnya.

Di ajang Kejuaraan Atletik Jateng Open 2018, Hadi yang kini bertinggi badan 173 cm berhasil meraih Juara I di 800 meter dengan waktu 1 menit, 56 detik. Sementara dalam ajang Porprov 2018 di Solo, Hadi berhasil memborong dua emas. Dirinya bahkan mengukir rekor untuk Jawa Tengah di nomor 400 meter dengan waktu 47,88 detik. Sebelumnya belum ada atlet yang berhasil mencapai 47,88 detik. Sementara di 800 meter, Hadi juga berhasil merebut emas atau Juara I dengan waktu 1 menit, 55 detik.   

'' Atletik adalah dunia saya. Saya ingin terus mengukir prestasi di bidang ini sebab saya memang mencintai adu cepat lewat lari. Impian besar saya adalah memecahkan rekor-rekor nasional yang ada, sekaligus membanggakan orang tua dan bangsa. Impian itu saya tuliskan sebagai bentuk tekad untuk bisa direalisasikan,'' katanya.

Tidak Instan

Subur Santoso, pelatih sekaligus kakak kandung Hadi Nur Ehsan mengungkapkan, prestasi yang diraih Hadi bukanlah dari proses instan. Tapi melalui perjuangan berat dimana ditopang semangat yang kuat untuk berprestasi, serta kerja keras yang dilakukan. Untuk latihan, saat ini Hadi berlatih di Unnes Semarang dan berlari di tengah-tengah hutan Alas Roban, Kabupaten Batang dengan medan yang menantang.  Hadi juga punya rahasia.  Untuk makanan yang dikonsumsi, dia masak sendiri guna memastikan makanan yang masuk ke tubuh benar-benar bergizi dan mendukung kebugaran serta prestasi.

'' Dia masak sayur-sayuran dan makanan rebusan sendiri. Selain itu menghindari gorengan dan hampir setiap hari minum madu. Dia betul-betul menjaga makanan. Sebab ada atlet atletik yang mau untuk latihan keras namun tidak menjaga makanannya. Hadi mencoba menggabungkan dua hal, berlatih keras dan juga menjaga asupan makanan,'' tutur Subur yang pernah mewakili Indonesia di kejuaraan atletik Asia di China.  

Ada satu kunci lagi yang dimiliki, kata Subur, agar Hadi bisa meraih prestasi. Hadi selalu menuliskan impian-impiannya untuk menjadi juara dalam bentuk tulisan. Baik itu ditulis di buku, meja sampai di tembok. Impian yang ditulis itu seperti menjadi cambuk dan penyemangat bagi Hadi  untuk dapat diwujudkan dalam kompetisi yang ketat di dunia atletik.

'' Impiannya adalah menjadi juara. Termasuk impian besar yang ingin diraih adalah memecahkan rekor-rekor nasional. Untuk bisa menjadi juara maka banyak faktor. Seperti terus memperbaiki teknik lari, memiliki mental keberanian dan semangat yang kuat. Kita berharap, ke depan Hadi bisa terus menorehkan prestasi besar di dunia atletik,'' harapnya. (trisno suhito)    







   




       

Comments

  1. Trimakasih Banyak, Pak, Semoga bisa menginspirasi banyak orang, Aamiin

    ReplyDelete
  2. Siap mas. Sukses selalu. Semoga bisa terus berprestasi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)