Lari Kencang Pembangunan Batang




Terobosan Dilakukan, Jadi Magnet Investasi dan Pariwisata

Bergerak maju dengan visi yang kuat. Semangat ini menjadi kekuatan pembangunan Kabupaten Batang di bawah kepemimpinan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono. Belum ada dua tahun memimpin Batang, berbagai pencapaian sudah dihadirkan keduanya. Lari kencang pembangunan di Batang sekarang ini bisa dirasakan dengan  inovasi dan akselerasi yang dilakukan.  

Memegang prinsip kepemimpinan dinamis, Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono tidak ingin proses pembangunan hanya diam di tempat. Namun harus berada di garis depan, tanpa nanti dan tanpa tapi. Bagi mereka, keberhasilan membangun daerah merupakan gabungan dari pandangan jauh ke depan, kepemimpinan yang lincah serta suntikan ide-ide out the box. Mereka juga sadar, pelaksanaan pembangunan tidak cukup hanya dengan niat baik saja. Tapi juga harus direncanakan dengan tepat, cepat mengambil keputusan,  dan melakukan kolaborasi guna mendorong gelombang transformasi daerah.

Beberapa pencapaian besar telah berhasil dilakukan di era kepemimpinan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono. Di bidang pendidikan, saat ini telah hadir Universitas Diponegoro (Undip) kampus Batang. Proses perkuliahan sudah dimulai dengan dua program studi awal D3 Public Relation dan Perpajakan di eks Gedung Dinas Pertanian. Mahasiswa yang kuliah tidak hanya dari Batang saja tapi berbagai daerah di Indonesia. Pemkab Batang juga telah menghibahkan lahan seluas 9,5 hektare untuk pendirian Fakultas Pertanian dan Peternakan Undip di Desa Tumbrep, Kecamatan Bandar.

Ini pencapaian yang tidak mudah sebab masyarakat Batang sudah sangat lama ingin ada kehadiran perguruan tinggi. Meskipun sudah berganti-ganti kepemimpinan daerah belum juga terealisasi. Baru di era kepemimpinan Bupati Wihaji serta Wakil Bupati Suyono, impian tersebut bisa direalisasikan.

'' Kami bersyukur, perguruan tinggi dan itu negeri yakni Undip bisa dihadirkan di Batang di era kepemimpinan kami.  Kehadiran perguruan tinggi diharapkan bisa ikut mendongkrak peringkat indeks pembangunan manusia (IPM) dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Batang,'' ujar Wihaji.

Pencapaian lain yang tidak kalah strategis adalah disetujuinya pembangunan rest area terpadu berkonsep Transit Oriented Development (TOD) oleh Presiden Joko Widodo. Konsep TOD merupakan gagasan  Bupati Wihaji untuk merespons pengoperasian tol Trans Jawa.  Dirinya berupaya keras memperjuangkan kehadiran rest area TOD guna memastikan Kabupaten Batang menerima berkah ekonomi dari pengoperasian tol Trans Jawa.

Selain itu melindungi para pelaku usaha yang selama ini bergantung pada aktivitas di jalur Pantura. Setelah menunggu cukup lama, lobi tingkat tinggi Bupati Wihaji dengan bertemu langsung Presiden Joko Widodo akhirnya membuahkan hasil. Ini ditandai dengan dimintanya Menteri BUMN Rini Seomarno oleh Presiden Joko Widodo untuk meninjau secara langsung lokasi rest area dan nantinya akan dibangun dengan konsep TOD. TOD memadukan tiga kekuatan utama, yakni rest area, wisata, dan UMKM. Harapannya kelak akan menjadi new city atau kota baru dengan fasilitas wisata ekosistem biota laut, hotel dan UMKM

'' Lokasi TOD berada di KM 390 yang akan menempati 100 hektare lahan milik PT Perkebunan Nasional IX di dekat Pantai Celong, Kecamatan Banyuputih. Saya yakin ini konsep baru, bahkan satu-satunya di Indonesia. TOD merupakan wujud keberpihakan Pemkab Batang terhadap pelaku UMKM. Di lokasi itu, bakal ada warung rakyat yang dikelola pelaku usaha warga setempat dengan pemandangan yang sangat indah ke pantai. Konsep ini untuk menyelamatkan kuliner dan UMKM, serta hampir mirip dengan Japan Orientide Invesment Network,'' ujarnya.

Bangun Pariwisata, Investasi Melonjak 

Pemkab Batang saat ini juga sudah mulai mampu membangun brand Batang sebagai daerah pariwisata. Ini tidak lepas dari tekad yang kuat Bupati Wihaji menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas pengembangan daerah. Berbagai konsep baru dan pembenahan destinasi wisata terus dilakukan untuk mendukung program Visit to Batang 2022 dengan tagline ''Batang Heaven of Asia''. Batang ke depan akan didesain sebagai magnet pariwisata di Indonesia. Berbagai ide-ide baru dan langkah terobosan sudah dilakukan Pemkab Batang untuk mendukung program tersebut.

Beberapa inovasi objek wisata Batang yang sekarang ini berhasil dikembangkan adalah Minggon Jatinan di Hotel Kota Rajawali serta Bukit Sikuping untuk paralayang. Minggon Jatinan bahkan kini menjadi jujukan wisatawan untuk berkunjung, termasuk dari luar daerah dan luar negeri. Banyak orang penasaran karena tempatnya yang unik menghadirkan kuliner dan segala hal yang bersifat tradisional. Pemkab Batang juga membangun sinergi dengan berbagai komunitas, serta pelaku usaha pariwisata untuk mendukung keberhasilan program Visit to Batang 2022. Ke depan Batang akan tampil ''menggoda'' bagi wisatawan dengan sentuhan dan ide-ide segar yang sedang dirancang.

'' Perlahan tapi pasti, Batang mulai dikenal sebagai daerah wisata. Kepala daerah tetangga kini juga memberikan komentar positif karena Batang gencar mempromosikan pariwisata secara serius, sedangkan mereka belum. Kita juga sedang merancang ada paket wisata dan event pariwisata yang melibatkan para pelaku pariwisata serta komunitas-komunitas di Batang,'' tuturnya. 

Terkait investasi, di era Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono, Batang juga mengalami perkembangan sangat signifikan. Nilai investasi di tahun 2018 bahkan mencapai Rp 8,5 triliun, serta masuk dalam peringkat kedua se-Jawa Tengah. Apalagi rencananya PLTU Batang berkapasitas 2x1.000 megawatt akan beroperasi pada Oktober 2019. Ini akan semakin menjadikan Batang sebagai  pusat investasi karena ketersediaan sumber energi yang besar. Selain PLTU, Batang juga memiliki  pelabuhan niaga serta dilewati jalur tol trans Jawa yang tidak dimiliki daerah lain. 

'' Dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2018 kemarin, saya  menandatangani letter of intent (LOI) dengan tiga perusahaan yang nilainya mencapai Rp 8,56 triliun dan menyerap 5.000 tenaga kerja. Batang juga akan punya pabrik coklat berskala besar yang akan diresmikan secara langsung Presiden Joko Widodo,'' katanya.

Pemkab Batang saat ini juga memiliki berbagai program lain untuk memajukan daerah. Seperti menciptakan seribu pemuda desa wirausaha, smart city, smart village, serta pembangunan infrastruktur. Bupati Wihaji  membuat program santunan kematian elektronik atau e-santunan serta  pelayanan kegawatdaruratan PSC Si Slamet yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Ada juga program mematikan handphone dan televisi pada pukul 18.00 -20.00 WIB. Selama dua jam ini para pelajar di Batang diharapkan mengisi waktu dengan gerakan jam belajar, komunikasi dan berinteraksi dengan keluarga, guna meminimalisir dampak negatif handphone dan televisi.

Panen Penghargaan

Memasuki dua tahun kepemimpinan Bupati Wihaji, Pemkab Batang juga panen penghargaan. Hanya dalam rentang satu minggu ini saja, Batang mendapat penghargaan berskala nasional dan regional. Bupati Wihaji berhasil meraih dua penghargaan sebagai Top on IT Leadership dan Top IT Information on Regency Government 2018 Award 2018 dari Majalah IT Work. Penghargaan bergengsi ini didukung Kementerian Komunikasi Informasi Republik Indonesia di Jakarta, Kamis (6/12).

Batang juga mendapatkan penghargaan kinerja pelayanan keterbukaan informasi publik dengan predikat informatif dalam Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Award 2018, Jum'at (7/12).  Batang menjadi meraih penghargaan terbanyak yakni kategori Website Desa Informatif, Badan Publik Cukup Informatif oleh Dinas Kesehatan Batang, dan Badan Publik Pemerintahan Informatif diraih (PPID) Kabupaten Batang.

Bukan itu saja, Kabupaten Batang berhasil mendapatkan piagam Predikat Tinggi Kepatuhan Standar Pelayanan Publik 2018. Penghargaan diberikan karena Pemkab Batang dinilai  berprestasi di bidang standar pelayanan publik dengan kategori tingkat kepatuhan tinggi, mencapai nilai 94,05.

Batang juga mendapat penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai Anggota Terbaik Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN) 2018 serta sebagai Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) 2018 dalam peringatan Hari HAM se Dunia, Selasa (11/12). Sebelumnya berbagai penghargaan lain juga sudah diterima Bupati Wihaji dan jajaran Pemkab Batang. (trisno suhito)

Comments

  1. Batang luar biasa. Tambahan juga, rencana tanggal 20 Desember 2018 ini ada penyerahan resmi SK Pendirian Kampus STKIP Muhammadiyah Batang di Pendopo Batang. Kampus ini menjadi kampus kedua setelah Undip yg ada di Batang. Lokasi kampus STKIP Muhammadiyah Batang terletak di Tersono, Limpung.

    Sebetulnya ada juga Kampus Perguruan Tinggi yg lain selain dua kampus tadi, yaitu UNSSRI di kompleks Pondok Pesantren Selamat. Namun mungkin, UnSSRI meskipun terletak di Batang, tapi kampus utama nya adalah Kendal, sehingga tidak termasuk "milik" Kabupaten Batang.

    ReplyDelete
  2. Wah ada kampus STKIP Muhammadiyah ya di Batang. Semakin mantap. Batang akan jadi daerah pusat pendidikan. Kalau seperti itu akan sangat bagus untuk mendorong Kemajuan daerah dan Kualitas sumber daya manusia nya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)