Habib Luthfi: Jaga Terus Persatuan dan Jangan Kembangkan Kebencian



BATANG- Seluruh elemen bangsa diminta untuk terus menjaga persatuan yang sudah terbangun. Jangan sampai fitnah dan kebencian dikembangkan antar elemen karena itu bisa membahayakan kehidupan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

Hal tersebut dikatakan ulama karismatik Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dalam acara Halaqoh Kebangsaan bertema '' Meneguhkan Kembali Komitmen Kebangsaan dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia'', yang digelar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pecinta Tanah Air Indonesia (Peta Nesia) di rumah mantan Bupati Batang Bambang Bintoro,  Rabu malam (9/1).

'' Di tengah situasi kebangsaan seperti sekarang ini, terus tingkatkan rasa cinta tanah air. Jaga persatuan dan kesatuan dan hindari perpecahan. Perpecahan itu biasanya berawal dari fitnah. Karena itu jangan kembangkan fitnah diantara sesama warga bangsa,'' tuturnya.

Dirinya mengungkapkan, semua elemen bangsa diharapkan memiliki wawasan sejarah yang luas. Sebab dari pemahaman sejarah, maka akan bisa menjadi cermin bagi perjalanan bangsa ke depan. Sementara sekarang ini, ada kecenderungan sejarah Nusantara dan berdirinya Indonesia mulai dilupakan. Indonesia atau Nusantara, tegas Habib Luthfi, memiliki sejarah peradaban besar di masa lalu. Wilayahnya sangat luas dimana pemimpin dan rakyatnya memiliki intelegensia atau kecerdasan yang tinggi. Mereka juga telah mampu membangun peradaban dengan konsep-konsep luhur, sekaligus berorientasi pada kemajuan zaman.

'' Kita itu bangsa yang besar, bukan ecek-ecek. Jadi jangan main-main. Kalau kita bersatu, maka akan menjadi kekuatan yang hebat. Karena itu, jaga terus persatuan. Jangan kita suka membuka aib antar sesama warga bangsa dan saling menyalahkan. Begitu kita bertengkar sendiri, maka bangsa lain akan senang dan bertepuk tangan,'' tuturnya.

Habib Luthfi juga meminta agar ketahanan nasional terus diperkuat. Baik dari sisi pertahanan, maupun juga di sektor-sektor lain seperti pertanian, perekonomian, dan lainnya. Antara pemerintah, ulama, TNI/Polri dan masyarakat juga harus saling bahu membahu untuk menjaga keutuhan NKRI. Para pendiri bangsa sudah mencontohkan keseriusan mereka dalam mewujudkan rasa cinta tanah air. Tinggal bagaimana sekarang ini bisa meneruskan perjuangan mereka untuk terus menjaga NKRI dan memperkokoh ketahanan nasional.

'' Untuk membangun rasa cinta tanah air, sampai saya punya ide. Kalau bisa di depan-depan rumah itu ditulisi, '' Saya bersyukur mempunyai tanah air Indonesia. Saya bangga menjadi bangsa Indonesia dan menjadi putra-putri Indonesia. Bagi Kami NKRI harga mati''. Atau ditulis Tegaknya Merah Putih, Tidak Melupakan Sejarah. Sedikit tapi dalam maknanya untuk membangun rasa cinta tanah air,'' tegasnya.

Selain Habib Luthfi, acara juga diisi diskusi dengan narasumber Prof KH Agus Sunyoto, Dr Suwadi, Ahmad Athoillah MA, serta Prie GS sebagai moderator. Sementara itu Bambang Bintoro mewakili panitia Halaqoh Kebangsaan mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai wujud untuk terus menyegarkan ingatan agar semua elemen terus menjaga spirit persatuan.  Selain itu juga menjadikan Pancasila sebagai dasar negara  guna memayungi kehidupan bangsa.

'' Kehadiran Peta Nesia merupakan upaya menjadi perekat kehidupan bangsa. Ini merupakan organisasi lintas agama, lintas keturunan, lintas golongan dan ke depan bisa bersama-sama menyamakan persepsi dalam membangan republik ini agar ke depan lebih maju. Bagaimana kita menatap ke depan serta menjawab tantangan zaman. Dan kuncinya dengan menjaga persatuan kesatuan agar kehidupan bangsa tidak rapuh,'' katanya.  (H56)









Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)