Komunitas Pekalongan Sampaikan Keprihatinan Rob Melalui Film




PEKALONGAN- Film bisa menjadi sarana ekspresi untuk menggambarkan berbagai persoalan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satunya menyuarakan keprihatinan masih terjadinya bencana rob di Kota Pekalongan yang dampaknya sudah sangat luas sekarang ini.

Hal tersebut disampaikan oleh sutradara film Ada Juang di Tanah Tergenang Taufiq Canting saat talk show program On The Screen yang diadakan Batik TV Pekalongan, Selasa (22/1).

'' Film Ada Juang di Tanah Tergenang merupakan bagian  upaya menyampaikan ke publik secara luas di Pekalongan ada persoalan besar yang dihadapi berupa bencana rob,'' katanya.

Canting mengungkapkan, selama ini belum banyak orang tahu, di Pekalongan itu ada rob yang sudah terjadi lebih dari 10 tahun. Baik masyarakat Pekalongan sendiri, maupun di luar Pekalongan. Karena itu, film menjadi bagian dari upaya menyampaikan ke berbagai pihak, ada persoalan serius di Kota Pekalongan yang harus ditangani yakni rob yang telah menggenangi ribuan rumah warga. Belum lagi dampak yang terjadi, baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, sanitasi, kesehatan sampai kehidupan keluarga.

'' Pembuatan film sebagai upaya kami untuk ikut berkontribusi di tengah persoalan di tempat kami tinggal. Harapnnya, semakin banyak orang tergugah, sekaligus tergerak untuk ikut dalam penanganan bencana rob di Kota Pekalongan,'' tuturnya.

Film Ada Juang di Tanah Tergenang merupakan produksi jejaring komunitas Pekalongan melalui gerakan #SavePekalongan bersama Lembaga Kemitraan atau Patnership. Selain Canting sebagai sutradara, hadir juga dalam talk show tersebut produser Film Ada Juang di Tanah Tergenang Trisno Suhito, pemeran utama Afida Azima dan Tika, serta kameramen Wildan.

Afida mengatakan, meskipun sempat gugup karena baru pertama kali bermain film, namun dirinya bisa lebih menghayati peran yang dimainkan. Sebab dirinya tinggal sehari-hari di Kelurahan Pabean yang juga terkena rob. Demikian juga pemeran cilik, Tika, yang saat ini masih di bangku sekolah dasar (SD), tempat tinggalnya juga terkena rob.

'' Kita tentu berharap, film ini bisa semakin membuka pandangan banyak pihak. Di Kota Pekalongan ini ada rob yang masih terus hadir sekarang ini. Kita ingin permasalahan tersebut bisa benar-benar tertangani sehingga kehidupan warga di daerah terdampak rob bisa lebih baik ke depan,'' kata Afida.










 

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)