Kolaborasi Kunci Pendorong Kemajuan


Kolaborasi merupakan kekuatan besar untuk mendorong kemajuan. Kolaborasi bisa dilakukan baik diantara kalangan pengusaha, pengusaha dengan pemerintah daerah maupun antar pemerintah daerah.

Hal tersebut dikatakan Bupati Batang Wihaji saat menjadi narasumber dalam talk show ''The Power of Colaboration'' Ied Vaganza Preneur yang digelar jejaring wirausaha lintas komunitas di Pekalongan, Batang dan sekitarnya di Hotel Pesonna, Kamis malam (27/6). Komunitas wirausaha yang ikut seperti Entrepreuner University (EU), Milyuner Family (MIFA),  Indonesian Islamic Business Forum (IIBF),

'' Kolaborasi itu wajib dan harus dibangun. Jika itu bisa dilakukan maka akan menjadi kekuatan, baik bagi kalangan dunia usaha maupun bagi pemerintah daerah. Jadi sinergi yang harus diperkuat, bukan sikap ego sektoral,'' ujarnya.

Wihaji menjelaskan, kolaborasi misalnya bisa dibangun antar daerah, seperti Kota Pekalongan dengan Kabupaten Batang. Batang memiliki potensi pariwisata yang besar dimana ada banyak objek wisata alam, religi, dan petualangan yang ditawarkan. Ada juga sumber energi berupa PLTU 2x1.000 megawatt yang akan menjadi magnet bagi industri. Sementara Pekalongan ada hotel untuk tempat penginapan dan mal tempat berbelanja. Kalau mau berwisata dan kebutuhan terkait industri, kata Wihaji, Batang tempatnya. Sementara jika mau menginap dan berbelanja, bisa ke Pekalongan.

'' Jika hal seperti ini bisa dikolaborasikan akan sangat bagus. Dengan kolaborasi, kita akan menjadi kuat dan maju secara bersama-sama. Salah satu kebutuhan untuk membangun kolaborasi adalah komunikasi, atau sederhananya dari proses ngobrol-ngobrol. Munculnya ASEAN atau PBB di tingkat global dulu awalnya juga dari proses ngobrol-ngobrol dulu antara beberapa negara untuk menyamakan persepsi,'' tuturnya.



Wihaji juga menyampaikan, Batang ke depan akan menjadi magnet investasi dan pariwisata. Itu tidak lepas dari keberadaan PLTU terbesar di Asia Tenggara, pelabuhan niaga, jalur tol dan rel ganda kereta api, serta banyaknya destinasi wisata. Potensi ini menjadi peluang bagi para pengusaha di Batang, Pekalongan dan sekitarnya, untuk mengembangkan usaha mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dan salah satu kuncinya adalah bagaimana itu bisa diwujudkan dengan prinsip kolaborasi.

Selain Wihaji, talk show Ied Vaganza Preneur dihadiri Wakil Walikota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid (Aaf), Haryono (owner Rotiqu), dan Ahmad Masruri (Kampus Doa). Aaf mengatakan, kolaborasi  sangat penting, baik untuk kalangan pengusaha maupun pemerintah daerah. Apalagi antara Kota dan Kabupaten Pekalongan serta Batang itu bisa dikatakan satu rumpun.

'' Kolaborasi dilakukan dengan cara mempererat kerjasama. Sebab setiap daerah memiliki potensi masing-masing yang seharusnya bisa saling melengkapi. Demikian juga antara satu pengusaha dengan lainnya, memiliki peluang usaha yang berbeda namun bisa menjadi kekuatan manakala bisa saling bekerjasama,'' katanya. (trisno suhito)


Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)