Menulis


Memulai hari dengan menulis. Bagiku menulis adalah hobi, passion, dan sarana mendapat hormon endorfin atau hormon kebahagiaan. Dengan menulis, akan bisa membuat aliran darah dalam tubuh seperti lebih lancar.

Dengan menulis, energi negatif yang ada seperti keluar. Dengan menulis, maka detakan jantung juga seperti akan lebih stabil, tenang dan nyaman. Menulis menjadi semacam penghantar kita melepaskan penat, kegelisahan, kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran. Menulis menghadirkan sesuatu yang membuat hati benar-benar lebih tenang, nyaman dan damai.

Menulis juga membuat kita berpikir agar bisa menuangkan pikiran dan ide-ide yang ada di dalam otak untuk bisa maujud dalam bentuk tulisan. Tulisan itu sebenarnya bukan semata hal fisik, tapi hal non fisik berupa ide serta gagasan yang menjadi kelebihan manusia dibanding makhluk Allah lainnya seperti hewan, tumbuhan, bahkan makhluk lain seperti malaikat dan syaitan, untuk selanjutnya tertuang dalam bentuk huruf atau angka yang terangkai sebagai sebuah pokok-pokok pikiran. Ide atau gagasan, banyak orang menyebut demikian.

Menulis juga membuat peredaran darah dalam tubuh seperti lebih lancar. Menulis adalah kekuatan kehidupan yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Tidak hanya oleh para pemimpin besar, penulis profesional, penulis sastra, wartawan, aparat pemerintah dan mereka yang setiap saat bersentuhan dengan dunia tulis menulis.

Orang awam juga bisa melakukan kegiatan ini. Apalagi di tengah perkembangan teknologi seperti sekarang, menulis bisa jadi sangat mudah dilakukan. Sekarang ada laptop yang ukuran kecil dan besar atau handphone yang bisa menjadi sarana untuk menuangkan ide dan gagasannya di alat tersebut.

Kalau dulu menulis harus melalui pena dan kertas atau mesin ketik, sekarang karena kecanggihan teknologi, maka menulis menjadi sangat simple, sangat mudah. Apalagi juga ada media sosial, yang kini bisa membuat orang menulis dengan mudah dan dishare dengan tingkat keterbacaan yang sangat luas karena bisa melewati ruang dan waktu. Menulis di media sosial juga bisa menjadi jejak digital yang bisa dilihat kapan saja karena kecanggihan teknologi. Tapi menulis di media sosial juga kadang tidak selalu membawa dampak positif.

Sebab kadang menulis di media sosial ternyata dibumbui dengan hal-hal yang sifatnya kontraproduktif. Seperti maraknya informasi hoax atau bohong. Selain itu tulisan-tulisan provokatif yang memicu permusuhan atau pertentangan di tengah masyarakat. Kita bisa melihat misalnya di media sosial sekarang ini, terutama di Twitter misalnya, sangat kencang tulisan-tulisan provokatif yang menciptakan permusuhan dan kadang mengarah pada kebencian antara satu pihak dengan lainnya.

Menulis dalam bentuk seperti ini tentu bukan yang ideal, dan perlu dilawan. Menulis idealnya adalah untuk membawa manusia dan kehidupan pada kebaikan. Memberi inspirasi, mendorong peningkatan pengetahuan, memberi cahaya pada hati, atau membangkitkan semangat untuk kemajuan, dan berbagai kebaikan-kebaikan lainnya. Jika itu yang bisa dilakukan, maka akan bisa membawa dampak positif pada peradaban dan keadaban manusia dalam kehidupan. Jadi, kalau kita belum menulis hari ini, cobalah lakukan sekarang. Mulailah hari misalnya dengan menulis.

Kalaupun tidak  di awal hari, maka saat kapanpun juga bisa dilakukan. Energi positif diharapkan bisa keluar dan hadir dalam kehidupan kita. Seperti cash, maka menulis akan bisa membuat hati kita terasa full dengan aliran darah yang membuat jiwa, perasaan, hati, tubuh, pikiran dan kehidupan terasa lebih dan selalu positif. Penuh gairah, antusias, semangat, kegembiraan, kebahagiaan, kasih sayang, cinta kasih dan energi kemajuan. (trisno suhito) 








Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)