Umat Islam Diminta Wajib Kuasai Ilmu Pengetahuan

 BATANG- Umat Islam di Batang, termasuk warga Nahdatul Ulama harus bisa menjadi bagian pendorong kemajuan bangsa dan peradaban. Sebab jika tidak, umat Islam akan terus tertinggal secara ilmu pengetahuan dari umat lainnya. Padahal, Islam mewajibkan umatnya untuk menjadi orang yang berilmu.  



Demikian disampaikan Ketua PB NU Prof Dr Said Agil Siradj MA dalam Pengajian Akbar Khoul Syeikh Akhmad Rakhmatillah atau Kanjeng Sedorawuh,  di pemakaman Astana Pasekaran, Sabtu malam (3/3). Syeikh Akhmad Rakhmatillah merupakan auliya, ulama sekaligus Bupati Batang di masa lalu. 

''Al Qur'an meminta kita jadi umat yang modern. Sehingga Islam tidak hanya ngajari aqidah, syariah, rukun Islam dan rukun iman saja. Tapi juga  menjadi Dinul Il'mi yang mewajibkan umatnya cerdas dan berpendidikan. Maka kalau Batang ingin maju maka perbaiki kualitas pendidikannya,'' ujar Said.

Di masa lalu, kata dia, umat Islam menjadi pioner kemajuan peradaban. Dan itu dimotori oleh para ulama yang menemukan berbagai macam teknologi. Seperti penghitungan Aljabar ditemukan oleh Al Khawarizmi, orang yang membuat kacamata pertamakali adalah AlHasan Ibn AlHaitham, Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi menjadi orang yang membikin peta bumi pertama kali, Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi  orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit campak. Ada juga  Abu Nasr Al Farabi, penemu alat musik organ pertama kali dan Ahmad bin Majid, orang yang menjadi penemu alat navigasi pertama di dunia, baik di darat maupun di laut. 


''Ketika itu AS belum apa-apa, Eropa masih gelap, dan Australia masih jadi tempat pembuangan narapidana. Tapi islam sudah maju dan itu berkat kepeloporan ulama. Karena itu umat Islam di Batang harus pintar-pintar. Kalau tidak nanti dibohongi oleh orang yang pintar,'' katanya. 


Ditambahkan, Indonesia sebenarnya sangat kaya dengan kekayaan alamnya dan cukup untuk menghidupi 250 juta penduduknya. Namun, karena tidak punya teknologi, akhirnya kekayaan alamnya diambil investor dari negara asing untuk kesejahteraan mereka. Sementara Indonesia hanya dapat sebagian kecil dari pendapatan mereka. Said menyatakan, orang yang berilmu harus disertai iman pada Allah. Sebab jika tidak disertai iman, maka ilmu dan teknologinya cenderung untuk berbuat jahat. Seperti untuk menipu, mencuri uang negara, merusak hutan, bahkan membuat senjata pembunuh manusia secara efektif. 

Sementara itu Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, warga NU harus punya komitmen untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab kemerdekaan yang diraih di masa lalu merupakan hasil perjuangan, bukan pemberian dari penjajah. Karena itu, ulama karismatik asal Pekalongan ini meminta agar masyarakat terus menjaga persaudaraan sehingga persatuan bangsa tidak terpecah. (H56)  


NB: Tulisan 3 Maret 2012





Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)