Diskusi Forum Layar Paseduluran Batang (1)
Batang Perlu Wisata Anti Mainstrem dan Kalender Event
Forum Diskusi Layar Paseduluran Batang menggelar focus group discusision (FGD) bertema ''Pengembangan Desa Wisata'', Senin (6/11). Diskusi membedah program pariwisata Visit to Batang 2022 dan gagasan Batang Heaven of Asia.
PARIWISATA benar-benar akan menjadi salah satu prioritas pembangunan di masa kepemimpinan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono. Berbagai strategi sedang disiapkan Pemkab Batang untuk merealisasikannya. Diskusi Forum Diskusi Layar Paseduluran Batang mencoba mengelaborasi berbagai perspektif terkait cita-cita Pemkab Batang tersebut.
Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono hadir secara langsung dalam kegiatan yang digelar kerjasama Dewan Riset Daerah, Bapelitbang dan Suara Merdeka di objek wisata Desa Pandansari, Kecamatan Warungasem ini. Hadir juga Kepala Bapelitbang Sabino Suwondo, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bambang Supriyanto, Asisten I Sekda Batang Retno Dwi Irianto, anggota Dewan Riset Daerah Batang, serta para pelaku pariwisata dan perhotelan. Sementara dari kalangan legeslatif hadir Ketua Komisi B Edi Siswanto dan anggota DPRD Taufik Ikhsanudin.
Dalam acara ini, Bupati Wihaji bahkan meminta berperan sebagai moderator. Dirinya terlibat dalam dialog interaktif dengan para peserta.
Farhan, salah seorang pengelola desa wisata Desa Sodong, Wonotunggal, mengatakan, jika ingin maju, maka pariwisata Batang harus melakukan langkah-langkah yang bersifat out of the box atau berpikir di luar kotak.
'' Batang perlu diferensiasi wisata. Saat ini di Batang belum ada objek wisata yang bersifat anti mainstrem dan jadi icon baru dalam dunia pariwisata. Jika ada wisata anti mainstrem ini akan menjadi daya tarik. Hal yang tidak kalah penting adalah mengembangkan pariwisata berbasis komunitas,'' tuturnya.
Dirinya menambahkan, salah satu kelemahan pariwisata Batang adalah belum memiliki kalender event yang pasti. Padahal itu penting bagi wisatawan, biro wisata ataupun kalangan perhotelan sebagai rujukan. Untuk membikin kalender event sebenarnya tidak sulit. Misalnya, setiap satu bulan sekali kecamatan menampilkan kegiatan yang bertema wisata dan terkait dengan kearifan lokal yang ada. Selain itu juga dipromosikan secara serius.
Infrastruktur Sosial
Aminudin, pengelola objek wisata Desa Pandansari, Warungasem, mengatakan, tagline Batang Heaven of Asia yang dicanangkan Pemkab membawa konsekuensi serius.
'' Pemkab harus secara sungguh-sungguh melakukan perbaikan sektor pariwisata. Ini bukan perkataan orang bangun tidur. Tapi sebuah impian yang harus diikuti berbagai langkah di lapangan,'' tuturnya.
Menurut dia, Pemkab jangan hanya berpikir soal infrastruktur fisik dalam pembangunan pariwisata. Infrastruktur fisik memang penting, tapi hal lain juga harus dipikirkan.
'' Infrastruktur sosial pariwisata perlu menjadi perhatian serius. Salah satunya adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) pariwisata. Sebaik apapun infrastruktur fisik tapi kalau kualitas SDM nya tidak ditingkatkan maka akan sia-sia,''.
Menurut Aminudin, penguatan pelatihan kapasitas SDM menjadi hukum wajib jika pariwisata Batang ingin maju. Dalam dunia pariwisata, kata dia, mensyaratkan banyak sertifikasi. Dirinya meminta Pemkab Batang memfasilitasi kemudahan pelaku wisata untuk mendapatkan berbagai sertifikasi yang disyaratkan.
Hadi Subowo, pengelola Wahana Agro Wisata Desa Selopajang Timur, Blado, juga mengkritisi tagline '' Batang, Heaven of Asia'' yang dikeluarkan Pemkab. Menurut dia, konsep ini harus diikuti oleh kesungguhan jajaran Pemkab. Sebab mengelola pariwisata itu tidak semudah yang dibayangkan.
'' Coba dihitung berapa objek wisata yang dikelola Pemkab? Apakah selama ini sudah menguntungkan belum? Kalau belum menguntungkan, untuk melangkah lebih tinggu perlu upaya keras,'' tuturnya.
Menurut Hadi, berdasarkan pengalaman dirinya, bisnis pariwisata kalau sudah jadi itu tidak akan surut. Tapi untuk bisa menuai keberhasilan perlu jalan yang panjang. Tidak kalah penting adalah masyarakat harus dilibatkan. Sebab mereka juga akan berperan dalam memajukan pariwisata. (trisno suhito)
Comments
Post a Comment