Langkah Kaki Harus Kompak, Air di Baskom Jangan Tumpah

SEKITAR delapan orang laki-laki berkumpul dibatasi tali yang membentuk lingkaran. Di tengahnya, diminta salah seorang dari mereka membawa baskom berisi air yang ditaruh di atas kepala. Mereka adalah kelompok pertama yang harus berkompetisi dengan satu kelompok lain di sebelahnya. Sejurus kemudian, terdengar perintah aba-aba mereka untuk berjalan cepat. Bersedia, siap, ya mulai.

Kedua kelompok ini kemudian bergegas berjalan cepat ke depan di tengah kondisi yang salin berhimpitan. Kanan, kanan, kanan. Terdengar aba-aba agar mereka satu komando dalam berjalan sehingga bisa melangkah lebih cepat.  Dalam perlombaan ini, masing-masing tim harus beradu cepat dari garis start ke finis. Siapa tercepat dan volume air di baskom paling sedikit tertumpah, itulah pemenanganya.

Kemeriahan dan gelak tawa terjadi karena tidak mudah berjalan cepat di tengah lingkaran yang dibatasi tali. Sementara di atas mereka ada nampan berisi air yang tidak boleh tumpah. Kejadian lucu terjadi saat salah satu kelompok berjalan cepat dan kurang terorganisasi. Akibatnya air yang dibawa banyak yang tumpah dan membasahi orang-orang di dalam lingkaran ters

Ya, ini adalah lomba lingkaran sapu lidi yang digelar Dinas Kesehatan Batang, Jum'at (24/8). Perlombaan ini digelar jajaran Dinas Kesehatan guna meramaikan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 73. 

'' Peringatan HUT Kemerdekaan RI kami jadikan momentum untuk terus membangun kebersamaan dan semangat guyub rukun di antara seluruh pegawai jajaran Dinas Kesehatan. Baik mereka yang ada di kantor Dinas Kesehatan sampai yang ada di puskesmas,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Batang dr Hidayah Basbeth, seusai perlombaan.

Lomba lari lingkaran sapu lidi, kata Basbeth, mengandung filosofi tersendiri. Satu lidi, kata dia, kalau sendiri akan kurang bernilai. Tapi kalau disatukan dengan yang lainnya akan menjadi kekuatan besar. Demikian juga manusia. Jika sendiri akan kurang optimal dalam melakukan pencapaian. Tapi jika dalam satu tim yang kompak, maka akan bisa mencapai banyak pencapaian, bahkan yang bersifat besar. Dirinya berharap, jajaran Dinas Kesehatan memahami filosofi ini agar seluruhnya bisa selalu kompak dan terus membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas melayani masyarakat.

'' Kalau air yang dibawa di atas baskom di atas kepala itu kita ibaratkan sebagai beban kerja. Air tersebut harus dijaga agar jangan sampai tumpah. Maknanya kita  menjaga pekerjaan kita dan harus selalu berupaya menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Tentu yang dibutuhkan adalah kerjasama, kompak dalam satu perintah atau komando. Yang ada dalam barisan harus taat dengan komando. Demikian juga dalam pekerjaan, harus mengikuti komando atau aturan agar meraih sukses bersama-sama,'' tuturnya.

Basbeth menjelaskan, tidak hanya lomba lari sapu lidi saja yang digelar Dinas Kesehatan. Tapi ada banyak perlombaan lain yang diadakan. Seperti lomba kebersihan ruangan, lomba memakai sarung dengan cepat, lomba membuat tumpeng, dan lomba memasukan paku dalam botol. Semua lomba tersebut dilakukan secara beregu. Peserta lomba ada sekitar 122 orang. Terdiri dari 80 pegawai Dinas Kesehatan, 21 kepala puskemas dan 21 Kepala TU Puskemas. Setelah semua lomba digelar, kemudian diakhiri dengan makan tumpeng bersama. Menurut Basbeth, sebelumnya Dinas Kesehatan belum pernah mengadakan kegiatan Agustusan seperti ini.

'' Baru tahun ini digelar di Dinas Kesehatan. Kami berharap, jika semangat kebersamaan dan guyub rukun semakin kuat, maka secara otomatis bisa mendorong kinerja pegawai dalam melayani masyarakat. Di kesempatan ini, kami juga memberikan penghargaan terhadap pegawai yang mencapai kinerja 100 persen di tahun 2017. Dengan penghargaan tersebut, diharapkan bisa memotivasi pegawai lain agar bisa mencapai kinerja 100 persen di tahun 2018,'' harap Basbeth. (trisno suhito)




ebut.

Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)