Mindset Digital


Digitalisasi benar-benar saat ini sudah tidak bisa dihindarkan. Mereka yang tidak beradaptasi masuk ke digitalisasi akan terlambat, dan bahkan bisa kalah. Termasuk dalam konteks bisnis, digitalisasi saat ini sudah tidak bisa ditolak. 

Siapapun yang masuk dalam bisnis, suka tidak suka, mau tidak mau, harus masuk dalam ekosistem digital. Ini sebuah keharusan yang harus dilakukan.  Fardhu ain, kalau dalam bahasa agama.

Masalahnya, kita kadang masih terjebak dalam cara berpikir konvensional. Ortodoks dan tradisional. Digitalisasi adalah modernisasi terbaru atau bagian dari modernisasi yang terus berjalan. Artinya selama kita masuk dalam kehidupan modernisasi, maka logika modernisasi harus kita terima. Termasuk juga digitalisasi dalam segala aspek. Termasuk dalam dunia bisnis, digitalisasi adalah keajiban yang tidak bisa ditolak lagi.

Berbagai perusahaan kini sedang terus mengadaptasikan mental dan perilaku mereka untuk menginternalisasi soal digitalisasi ini. Dan sebelum mental dan perilaku, maka mindsite shifting atau pergeseran mindset harus dilakukan terlebih dahulu. 

Karena tidak mungkin mental dan perilaku mau diajak berubah kalau tidak terjadi perubahan mindset. Disinilah mindset shifting menjadi kunci. Siapa yang berani merubah mindsetnya akan bisa masuk ke digitalisasi dengan lebih cepat dan penghayatan yang tinggi.

Namun ada juga orang atau lembaga atau perusahaan, bahkan birokrasi yang lambat melakukan mindsite shifting ini. Bahkan mereka tidak mau melakukan mindset shifting tersebut. Akibatnya mereka jadi tertinggal. Digitalisasi ini perlu adaptasi. Adaptasi perlu waktu.

Jika terlambat maka tertinggalnya akan semakin lama dan panjang. Kalau sudah begitu, misalnya bagi usaha atau perusahaan, maka ancamannya adalah pertumbuhan keuntungan yang melambat dan bisa berdampak pada kekalahan dari mereka yang lebih cepat melakukan adapatasi digital. 

Kepunahan bisa ada di depan mata bagi bisnis yang berjalan lambat tersebut.  Karena itu, sekali lagi, suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus melakukan mindset shifting secepat-cepatnya.


Digitalisasi adalah bagian dari gerak zaman. Ada perubahan zaman yang tidak bisa mungkin ditolak. Maka beradaptasilah. Perlu biaya memang. Tapi yang justru lebih prinsipil dari itu adalah kemauan kita untuk merubah mindset atau cara berpikir untuk menerima digitalisasi ini.

Ada banyak perusahaan yang sudah memiliki kesadaran digitalisasi ini terus memanfaatkan peluang yang ada. Mereka dengan modal yang besar, berusaha menjadi super apps yang siap melayani apa saja kebutuhan customer. Yess, apa saja siap dilayani. Karena apa? 

Karena mereka yakin digitalisasi memungkinkan perusahaan bisa melayani segala macam kebutuhan hanya dengan klik dari handphone atau laptop. Yups hanya dari klik, klik, klik saja dari smartphone yang anda pegang, semua kebutuhan akan terpenuhi. 

Semua barang akan diantar sampai ke rumah sesuai dengan apa yang kita pesan. Syaratnya, terkoneksi dengan internet. well, mudah sekali bukan. Mudah bagi yang sudah memiliki kesadaran dan membangun kapasitas digital untuk meraup profit dari digitalisasi bisnis.

Sayangnya masih banyak juga yang belum memiliki kesadaran tersebut, apalagi beradaptasi serta melakukan perubahan. Berubah atau punah, kata-kata yang pernah saya baca di kaos-kaos orang milenial yang haus akan inovasi cukup menggambarkan situasi dalam ekosistem digitalisasi sekarang ini.

So, mau berubah atau punah? Berubah donk....(Trisno Suhito)


Comments

Popular posts from this blog

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (2)

Makam Syeikh Maulana Maghribi Wonobodro, Batang

Mengintip Kehidupan Lokalisasi di Batang (3)